Nasional

Jenderal Thailand Merasa Segar Dengar Pandangan KH Said Aqil Siroj

Rab, 22 Januari 2020 | 13:30 WIB

Jenderal Thailand Merasa Segar Dengar Pandangan KH Said Aqil Siroj

Jenderal Wichai Chucherd dan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj (NU Online: Abdullah Alawi)

Jakarta, NU Online 
Commanding General of Armed Forces Security Center, RTARF Lt. Gen. Wichai Chucherd dari Thailand berkunjung ke PBNU di Jakarta, Rabu (22/1). Ia bersama rombongan diterima Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Sekretaris Jenderal PBNU H Helmy Faishal Zaini dan para pengurus lain. 

Jenderal Wichai mengatakan bahwa Indonesia dan Thailand memiliki hubungan baik sejak lama sebab dari sisi jarak, budaya, hingga postur tubuh warga kedua negara tidak jauh berbeda.   

Jenderal yang fasih berbahasa Indonesia ini ingin mengajak Nahdlatul Ulama untuk menjajaki kerja sama di masa-masa yang akan datang.  

Pertemuan berlangsung sekitar 45 itu diakhiri dengan pertukaran cendera mata dari kedua belah pihak. Kemudian mengabadikan pertemuan tersebut dengan berpotret bersama di depan lukisan Hadratussyekh KH Hasyim Asy’ari. 

Pada kesempatan tersebut, Kiai Said menjelaskan bahwa Islam mengajarkan kedamaian terhadap siapa pun, termasuk kepada yang berbeda agama. Dalam hal ini, ajaran Islam sama dengan agama-agama lain, termasuk Buddha yan mayoritas di Thailand. 

Memang, kata Kiai Said, di dalam Islam terdapat aliran yang bersikap keras terhadap agama lain. Bahkan terhadap umat Islam sendiri yang berbeda pendapat dengan mereka. Meski mereka agresif bersuara dan bertindak, tapi jumlahnya kecil. Sementara mayoritas umat Islam Indonesia berpandangan bahwa ajarannya menghormati berbagai agama dan kepercayaan. 

Di NU, lanjut kiai yang pernah menjadi santri di Kempek, Lirboyo, Krapyak, memiliki tiga ukhuwah, yakni islamiyah (persaudaraan sesama umat Islam, wathaniyah (persaudaraan sesama warga satu negara), dan basyariyah (persaudaraan sesama umat manusia).    

“Kedatanganya Komandan Intelejen negara Thailand, Jenderal Wichai, yang fasih berbahasa Indonesia karena lama di Indonesia, kedatangannya untuk membangun kesepakatan atau persamaan pemikiran yaitu menghadapi radikalisme terorisme sebagai musuh bersama, begitu juga drugs; narkoba, ekstasi juga masalah bersama. Oleh karena itu, kesimpulannya keamanan Thailand sama dengan keamanan Indonesia, ketenangan Thailand juga ketenangan Indonesia,” jelas Kiai Said. 

“Terima kasih. Setelah kami mendengar apa-apa yang dikatakan Pak Chairman Umum NU, saya merasa segar, ada perasaan suatu saat di Thailand Selatan akan aman. Butuh bantuan Bapak Chairman di waktu depan dan kerja sama,” timpal Jenderal Wichai.  

“Sikap NU dari dulu tetap mendukung keutuhan dan persatuan negara Thailand,” pungkas Kiai Said. 

Pewarta: Abdullah Alawi
Editor: Alhafiz Kurniawan