Nasional HARLAH KE-101 NU

Jokowi Ingin UNU Yogyakarta Menjadi Lokomotif Kemajuan Pendidikan Tinggi NU

Rab, 31 Januari 2024 | 12:20 WIB

Jokowi Ingin UNU Yogyakarta Menjadi Lokomotif Kemajuan Pendidikan Tinggi NU

Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Harlah Ke-101 NU di UNU Yogyakarta, Rabu (31/1/2024). (Foto: NU Online/Lukman)

Jakarta, NU Online

Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menceritakan bahwa pada bulan Januari 2020, dirinya menerima surat permohonan dari Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Yogyakarta dan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) terkait pembangunan Kampus UNU Yogyakarta.


Alasannya adalah karena organisasi lain telah memiliki kampus yang baik, dan mereka menyampaikan bahwa PBNU, termasuk PWNU Yogyakarta, belum memiliki universitas yang bagus.


“Saya sampaikan kepada tim dari PBNU maupun PWNU DIY, dan UNU Jogja bahwa saya setuju membantu, tetapi asalkan UNU Jogja dirancang bukan untuk biasa-biasa saja,” ujarnya pada peringatan Harlah Ke-101 NU dan Peresmian Gedung Terpadu Kampus UNU Yogyakarta di UNU Yogyakarta, Rabu (31/1/2024).


Jokowi menginginkan, UNU Yogyakarta. disiapkan untuk menjadi luar biasa dan menjadi lokomotif lompatan kemajuan bagi lembaga pendidikan tinggi NU secara nasional.


“Singkatnya ide UNU Jogja ini menjadi lokomotif kemajuan pendidikan NU itu disepakati. Kita sepakat saat itu. Bulan Agustus 2020, kita mulai melangkah,” terangnya.


Menurutnya, sebagai lokomotif kemajuan pendidikan, UNU Yogyakarta tidak boleh hanya bangga pada gedungnya. Yang utama adalah bangga pada penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta bangga terhadap pendidikan unggulnya untuk mencetak intelektual Nahdliyin yang kompetitif di dunia profesional dan sukses sebagai entrepreneur.


Jokowi mengaku kaget ketika berada di UNU Yogyakarta, mahasiswanya Ada yang belajar mengenai robotik, bitcoin, reksadana, saham, serta investasi. “Betul-betul sebuah lompatan, juga belajar mengenai artificial intelligence,” imbuhnya.


“Dan yang lebih penting dari gedung menurut saya adalah bantuan beasiswa dan dosen untuk riset di bidang yang sangat strategis ke depan yaitu masyarakat masa depan, future society, dan juga bioteknologi, serta artificial intelligence. Ini ilmu yang harus juga kita ketahui dan harus mempunyai basic di sini,” ujarnya.


Menurutnya, universitas-universitas besar di dunia saja belum tentu memiliki program studi baru, seperti UNU Yogyakarta milik PBNU. “Mereka melakukan lompatan jauh ke depan dan memiliki studi mengenai ini. Oleh karena itu hari ini juga akan diadakan Kick Off Pembangunan MBZ College of Future Studies, Sekolah Pascasarjana dengan fokus kajian masa depan, sebagai inisiatif kunci untuk menunjukan kesiapan kita menyongsong masa depan,” pungkasnya.