Ilustrasi (Ist.)
Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan bahwa awal Rajab 1440 H jatuh pada hari Jumat, 8 Maret 2019 M.
“Awal Rajab 1440 H bertepatan dengan hari Jum'at Pahing (mulai malam Jum'at), 8 Maret 2019,” kata KH A Ghazalie Masroeri, Ketua Lembaga Falakiyah PBNU, Kamis (7/3) malam sebagaimana disampaikan melalui rilis yang NU Online terima.
Ikhbar tersebut didasarkan atas kesaksian perukyat di Observatorium Hilal Tgk. Chiek Kuta Karang Lhoknga, Nanggroe Aceh Darussalam pada Kamis (7/3). Tujuh orang menyaksikan hilal setinggi 4 derajat 11 menit 26 detik itu pada pukul 19:09:18 WIB.
Adapun tujuh orang itu adalah Alfirdaus Putra, Haswin Dua Putra, Aznur Johan, Muhammad Iqbal, Abdul Azis Al Jabbar, Riza Afrian Mustaqim, dan Cut Rahma Riski.
Beberapa lokasi lain yang ditunjuk untuk melakukan rukyatul hilal tidak dapat melihat hilal karena faktor cuaca, dari sekadar mendung hingga hujan deras.
Kiai Ghazalie mengucapkan terima kasih atas partisipasi para perukyat yang sudah berkontribusi dalam pengamatan awal bulan Rajab 1440 H ini. “Terimakasih atas isytirok (partisipasi) dan isham (kontribusi) Nahdliyyin,” katanya. (Syakir NF/Muhammad Faizin)
Lembaga Falakiyah (LF) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengikhbarkan bahwa awal Rajab 1440 H jatuh pada hari Jumat, 8 Maret 2019 M.
“Awal Rajab 1440 H bertepatan dengan hari Jum'at Pahing (mulai malam Jum'at), 8 Maret 2019,” kata KH A Ghazalie Masroeri, Ketua Lembaga Falakiyah PBNU, Kamis (7/3) malam sebagaimana disampaikan melalui rilis yang NU Online terima.
Ikhbar tersebut didasarkan atas kesaksian perukyat di Observatorium Hilal Tgk. Chiek Kuta Karang Lhoknga, Nanggroe Aceh Darussalam pada Kamis (7/3). Tujuh orang menyaksikan hilal setinggi 4 derajat 11 menit 26 detik itu pada pukul 19:09:18 WIB.
Adapun tujuh orang itu adalah Alfirdaus Putra, Haswin Dua Putra, Aznur Johan, Muhammad Iqbal, Abdul Azis Al Jabbar, Riza Afrian Mustaqim, dan Cut Rahma Riski.
Beberapa lokasi lain yang ditunjuk untuk melakukan rukyatul hilal tidak dapat melihat hilal karena faktor cuaca, dari sekadar mendung hingga hujan deras.
Kiai Ghazalie mengucapkan terima kasih atas partisipasi para perukyat yang sudah berkontribusi dalam pengamatan awal bulan Rajab 1440 H ini. “Terimakasih atas isytirok (partisipasi) dan isham (kontribusi) Nahdliyyin,” katanya. (Syakir NF/Muhammad Faizin)
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Menata Pola Hidup Positif Pasca-Ramadhan
2
Membatalkan Puasa Syawal karena Disuguhi Hidangan saat Bertamu, Bagaimana Hukumnya?
3
Khutbah Jumat: Meraih Pahala Berlimpah dengan Puasa SyawalÂ
4
Hukum Mengulang Akad Nikah karena Grogi
5
Tellasan Topak, Tradisi Perayaan Lebaran Ketupat di Madura pada 8 Syawal
6
Sejarah Awal Berdirinya Pesantren Babakan Ciwaringin Cirebon
Terkini
Lihat Semua
