Nasional

Jusuf Kalla Ingin Masjid Miliki Kurikulum Kegiatan

Sen, 17 Februari 2020 | 15:15 WIB

Jusuf Kalla Ingin Masjid Miliki Kurikulum Kegiatan

Memorandum of Understanding (MoU) antara DMI Kota Semarang dengan Pemkot Semarang dalam hal optimalisasi fungsi masjid di Kota Semarang. (Foto: NU Online/A Rifqi H) 

Semarang, NU Online 
Keberadaan masjid diharap tak sebatas jadi tempat ibadah, lebih dari itu juga harus bisa memakmurkan masyarakat lewat kegiatan positifnya. Hal tersebut disampaikan Ketua Pimpinan Pusat (PP) Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla pada kegiatan silaturahmi takmir masjid se-Kota Semarang di Rumah Dinas Wali Kota Semarang, Ahad (16/2).
 
“Masjid itu tidak hanya harus dimakmurkan, tapi bagaimana masjid juga harus bisa menjadi hal yang nantinya memakmurkan masyarakatnya,”  ujar mantan Wapres RI di hadapan 1500 lebih takmir masjid yang hadir.
 
Menurut JK, sapaan akrabnya, takmir memiliki peran sangat penting dalam keberlangsungan kegiatan masjid. Tak hanya mengurus, takmir juga memiliki tugas terkait perkembangan masjid. 
 
“Di Indonesia ini, terdapat lebih dari 800 ribu masjid. Artinya Indonesia karena negara penduduk terbesar Islam, otomatis menjadi negara yang memiliki masjid terbanyak di dunia," ungkapnya.
 
Apalagi, sambungnya, keberadaan masjid di zaman Rasulullah sangat vital. Di mana selain sebagai tempat ibadah. masjid juga untuk banyak kegiatan. Seperti perundingan, tempat bermusyawarah, dan lainnya.
 
JK menginginkan agar pengurus masjid perlu merancang program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. 
 
"Jika diperlukan juga bisa membuat kurikulum, sehingga kegiatan masjid menjadi lebih teratur,” ucapnya.
 
Dia mencontohkan, di bidang pendidikan, masjid bisa dimanfaatkan sebagai Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Kemudian, juga menghadirkan Taman Pendidikan Al-Quran (TPA), pengajian, dan majelis taklim.
 
Terkait kesiapan masjid memakmurkan umatnya, JK menginginkan agar takmir masjid kreatif mendesain kegiatan. 
 
“Lakukanlah kerja sama lintas sektoral, dengan dinas, BUMN, pengusaha sehingga masjid semakin berdaya dan memberdayakan umatnya,” pesan dia. 
 
Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi dalam sambutannya menegaskan, jika keberadaan DMI memiliki peran penting. 
 
“Melalui konsep bergerak bersama antara tokoh masyarakat, pengusaha dengan pemerintah, hingga pewarta ini akan bisa membuat Semarang lebih baik dan hebat lagi,” katanya.
 
Sedangkan Ketua DMI Kota Semarang Achmad Fuad menambahkan, semua itu sesuai dengan tema kegiatan silaturahmi, yakni Masjid Berdaya Umat Sejahtera. Untuk itu, pihaknya menghadirkan narasumber kemasjidan Ketua Departemen Dakwah PP DMI Pusat, H Ahmad Yani.
 
Pada kesempatan tersebut juga dilakukan Memorandum of Understanding (MoU) antara DMI Kota Semarang dengan Pemkot Semarang dalam hal optimalisasi fungsi masjid di Kota Semarang. 
 
“Selain melakukan MoU dengan Pemkot semarang, kami juga akan mengukuhkan tim pemberdayaan ekonomi umat berbasis masjid. Hal itu karena masjid memiliki peranan penting dalam perekonomian syariah khususnya di Semarang,” pungkasnya. 
 
 
Kontributor: A Rifqi Hidayat
Editor: Ibnu Nawawi