Nasional

Kang Said: Muslim di Indonesia Jangan Tiru Timur Tengah yang Terus Bergejolak

NU Online  ·  Selasa, 18 Oktober 2016 | 15:03 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj (Kang Said) mengimbau umat Islam di Indonesia untuk menjaga sopan santun dan tenggang rasa yang sesuai dengan adat-istiadat masyarakat Indonesia. Kang Said berpesan agar masyarakat menjaga akal sehat dalam menyelesaikan setiap persoalan.

Demikian disampaikan Kang Said pada acara peletakan batu pertama pembangunan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Gorontalo di Limito, Gorontalo, Rabu (18/10) pagi.

“Di tengah kondisi umat Islam di Timur Tengah kehilangan martabat dan budaya, perang tidak henti-hentinya, kehilangan kepribadian, maka NU dan seluruh umat Islam di Indonesia diharapkan mempertahankan akhlak, karakter, dan budaya,” kata Kang Said.

Pengasuh Pesantren Ats-Tsaqafah Ciganjur ini berpesan kepada pengelola Universitas NU Gorontalo ke depan untuk menekuni dunia akademik secara serius. Menurutnya, perguruan tinggi Islam di Indonesia baik negeri maupun swasta perlu mengambil semangat para ilmuan Muslim di periode awal kebangkitan pengetahuan dunia yang dimotori para pemikir Muslim.

“Masalah ilmu pengetahuan jelas dimulai oleh umat Islam,” kata Kang Said.

Kang Said menyebut Jabir bin Hayan, Abu Bakar Ar-Razi, Abdullah Idrisi, Abdurrahman bin Hauqal, Ibnu Haitsam, Ahmad bin Maji, Alfarabi, Ahmad bin Fahnas yang berjasa di pelbagai lapangan ilmu pengetahuan.

“Hanya saja kapasitas intelektual terlebih dalam konteks kekinian harus diimbangi dengan karakter kuat. Kalau sekadar ilmu pengetahuan itu banyak, tetapi karakter ini yang sulit. Sarjana yang berakhlak, ini yang jarang, sedikit,” tandas Kang Said. (Alhafiz K)