Nasional

Kang Said: NU Harus Senantiasa Hadir di Tengah Masyarakat

NU Online  ·  Jumat, 3 April 2015 | 07:31 WIB

Muara Enim, NU Online 
Tugas kita semua adalah memahami Islam secara utuh. Sebab itu, NU harus menjadi kelompok yang senantiasa hadir di masyarakat. Hadir dalam bidang budaya, akhlak, kesehatan, pendidikan, kemanusiaan, dan bidang-bidang lain.<>

Demikian ditegaskan oleh Ketua Umum PBNU Prof Dr KH Said Aqil Siroj dalam Konferensi Wilayah (Konferwil) Nahdlatul Ulama Provinsi Sumatera Selatan, akhir pekan lalu di Hotel Grand Zury, Jl Jendral Sudirman Talang Jawa Muara Enim Sumsel. 

Kang Said menambahkan, Islam bukan hanya membawa akidah, teologi, rukun iman saja. Islam juga tidak hanya membawa misi risalah, syari’at, ibadah saja. Tapi Islam adalah agama ilmu pengetahuan, agama intelektual, agama peradaban-budaya, agama kemasyarakatan. Puncaknya adalah agama kemanusiaan.

“Bukan hanya akidah, bukan hanya bicara surga dan neraka. Tapi agama Islam memerintahkan kita agar menjadi umat yang bermanfaat. Sungguh Allah dan Rasul-Nya tidak ridha jika umat Islam terbelakang dan miskin,” terang Kiai Said.

Menurutnya, Negara sebesar apapun membutuhkan kekuatan civil society atau masyarakat non-politik. Peran NU terhadap kondisi sosio-politik Indonesia yang harmonis sangat signifikan. Pasca reformasi, banyak daerah yang ingin memerdekakan diri. “Gus Dur yang waktu itu menjabat sebagai presiden, bisa merangkul dan mengurungkan niat mereka untuk berpisah dari NKRI,” jelasnya. 

Guru Besar Ilmu Tasawuf ini menuturkan, orang Islam harus mengedepankan sifat tawasuth. Ulama terdahulu tidak hanya memahami al-Qur’an dan hadis, melainkan adanya integrasi dalam berbagai ilmu.

“Sebab itu, kita harus menjadi umat yang moderat. menjadi umat moderat itu membutuhkan basis ilmu pengetahuan. Yang paling sulit adalah mengawal ummatan wasathan,”  tegas kiai kelahiran Cirebon, Jawa Barat tersebut. (Ahmad Suhendra/Fathoni)