Nasional

Karena Kesalahpahaman, Pemuda Melayu Langkat Minta Maaf ke GP Ansor

Kam, 20 September 2018 | 12:07 WIB

Jakarta, NU Online 
Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengajak, jika ada masalah di antara sesama anak bangsa, apalagi sesama umat Islam, agar mengedepankan tabayun atau klarifikasi. Kemudian saling bermaaf-maafan. 

“Beginilah jika sesama muslim merasa ada masalah. Tabayyun dan berakhir dengan saling memaafkan. Jika setelah ini masih ada yg ribut2, simpulkan sendiri. Gombal jenis apa mereka itu?” 

Ia menyampaikan hal itu melalui akun Facebooknya, Kamis (20/9) sembari membagikan sebuah link berita berjudul Pasca Ricuh, Pemuda Melayu Langkat Meminta Maaf kepada GP Ansor. 

Sebagai informasi, ada kesalahpahaman dari sejumlah pemuda saat kegiatan Kirab Satu Negeri Gerakan Pemuda (GP) Ansor di Gedung Nasional Tanjung Pura. Kegiatan tersebut dibubarkan paksa oleh sekelompok anak muda yang mengklaim dirinya dari Kesultanan Langkat, Rabu (19/9). 

Karena merasa ada kesalahpahaman, perwakilan Pemuda Melayu Langkat, Tengku Candra menyampaikan permohonan maaf kepada Pantia Kirab Nusantara GP Ansor atas kejadian tersebut.

Ia mengaku salah dalam menilai tujuan baik yang ingin dilakukan GP Ansor di bumi Langkat. 

“Saya memohon maaf atas kesalahpahaman ini. Saya harap GP Ansor dan pemuda Melayu dapat kembali bersatu untuk membangun Langkat,” ujarnya sebagaimana dikutip media yang dibagikan Yaqut, medanmerdeka.com.

Dikutip dari media sama, Ketua GP Ansor Langkat Muhammad Rajib mengatakan pihaknya juga meminta maaf kepada warga Langkat atas peristiwa yang terjadi. 

“Kehadiran GP Ansor di Langkat bukan mau menimbulkan perpecahan, tetapi melakukan kegiatan yang merupakan agenda kerja GP Ansor tentang Kirab Negeri yang dilaksanakan oleh Gerakan Pemuda Ansor se-Indonesia dalam rangka menyamakan persepsi anak muda Indonesia terhadap perjuangan mengisi kemerdekaan Indonesia,” ujarnya saat melakukan pertemuan bersama perwakilan Pemuda Melayu Langkat. 

Bagi GP Ansor Kirab Satu Negeri ini bertujuan menyatukan pemuda Indonesia. Karena itulah yang dikirab pun adalah, bukan bendera yang lain, seperti bendera partai, NU, dan Ansor, tetapi bendera Merah Putih. (Abdullah Alawi)