Nasional HARLAH KE-92 NU

Katib ‘Aam Jelaskan Opini Masyarakat Dunia terhadap NU

Sen, 29 Januari 2018 | 10:02 WIB

Katib ‘Aam Jelaskan Opini Masyarakat Dunia terhadap NU

Sejumlah ulama dunia berbicara di forum LDPBNU

Bandung, NU Online 
Katib ‘Aam PBNU KH Yahya C. Staquf mengatakan, dunia internasional telah melihat track record NU dalam beberapa dekade terakhir. Telah berkembang opini masyarakat dunia bahwa NU punya potensi untuk meyediakan solusi menyelesaikan masalah-masalah peradaban yang sedang dihadapi dunia saat ini. 

Maka sekarang, kata dia, bagaimana NU berupaya untuk merealisasikan harapan masyarakat dunia itu. Masyarakat dunia sudah berharap bahwa NU memberikan solusi terhadap masalah-masalah peradaban. 

“Coba perhatikan pemberitaan, googling dengan kata kunci Nahdlatul Ulama, semua yang keluar adalah statement-statement (pernyataan), ekspresi berharap kepada NU. Googling saja; apakah media Barat, Timur Tengah, semuanya isinya ekspresi harapan bahwa NU memberikan jalan keluar masalah dunia hari ini,” jelasnya di ruangannya, di Gedung PBNU, Jakarta, Kamis (25/1).

Masalah dunia hari ini, kata kiai akrab disapa Gus Yahya ini, adalah konflik yang berlarut-larut, bukan hanya yang terkait dengan Islam, tapi terkait dengan benturan-benturan peradaban pada umumnya. 

“Dan kedua, coba liat, semua orang tamu yang datang ke sini (gedung PBNU), dengarkan pendapatnya, semua orang berharap pada NU,” katanya. 

Pada 2016 lalu, misalnya, dua ulama asal Lebanon meminta NU untuk turut serta menjadi juru damai dunia Islam. Hal itu disampaikan Ketua Front Amal Islam Lebanon Syekh Zuhair Al-Juaid yang ditemani Syekh Ghazi Yousuf Hneineh. Permintaan disampaikan kedua ulama tersebut kepada Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di gedung PBNU, Jakarta, Senin sore (5/9). 

Menurut Syekh Zuhair yang disampaikan dalam bahasa Arab, NU adalah lembaga yang punya visi yang sama dengan lembaganya, yaitu sama-sama berhaluan Islam Ahlussunah wal-Jamaah yang memiliki cita-cita dan mengampanyekan perdamaian. 

Sehingga, tambah dia, lembaganya, Front Amal Islam Lebanon dan NU harus bekerja sama untuk mewujudkan cita-cita tersebut. 

Saat ini, lanjut dia, yang diterjemahkan yang dialihbahasakan ke dalam bahasa Indonesia oleh Ahmad Zainal Aziz, di dalam Islam telah tumbuh gerakan keonaran yang mengkafirkan sesama umat Islam. Tak hanya itu kelompok tersebut sampai menghalalkan pembunuhan. 

Permintaan yang sama dari ulama dunia juga disampaikan pada Multaqo ad-Duat al-Alami di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (22/1) malam. Sebelumnya, hal sama disampaikan pada Muktamar JATMAN, pertengahan bulan ini. (Abdullah Alawi)