Nasional

Katib Aam PBNU: Sambut Satu Abad, NU Harus Beri Manfaat untuk Seluruh Umat Manusia

Sab, 6 Maret 2021 | 08:15 WIB

Katib Aam PBNU: Sambut Satu Abad, NU Harus Beri Manfaat untuk Seluruh Umat Manusia

Katib Aam PBNU KH Yahya Cholil Tsaquf (Foto: Istimewa)

Temanggung, NU Online

Di dalam Anggaran Dasar Nahdlatul Ulama (ADNU) diterangkan mengenai tujuan dan usaha didirikannya NU, yakni untuk menciptakan kemaslahatan masyarakat, kemajuan bangsa, dan ketinggian harkat dan martabat manusia. 

 

"Selain itu, berlakunya ajaran Islam yang menganut faham Ahlusunnah wal Jamaah untuk terwujudnya tatanan masyarakat yang berkeadilan demi kemaslahatan, kesejahteraan umat, dan demi terciptanya rahmat bagi semesta," ujar Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dalam acara pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kader Properti Nusantara Utama (KPNU), yang diselenggarakan di Temanggung, Jawa Tengah, Jumat (5/3) malam.

 

Disampaikan, mengenai tujuan NU sudah dijelaskan dalam AD/ART, yaitu berlakunya ajaran Islam Aswaja. Namun selain itu kekhususan sebagai bagian dari NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) ini, bahkan sebagai aktor utama pendiri bangsa ini. Maka dari itu, NU juga punya tanggung jawab besar terhadap NKRI.

 

"NU memiliki visi untuk memperjuangkan membangun peradaban dunia yang baik bagi seluruh umat manusia. Sekarang NU sedang menyongsong satu abad dan harus merumuskan visi yang sungguh-sungguh dibutuhkan tidak hanya untuk warga NU, Indonesia, orang Islam saja, tapi seluruh umat manusia,” tegasnya.

 

Dalam kesempatan itu, Gus Yahya juga memberikan apresiasi atas gerakan yang dilakukan KPNU di dalam usaha menjaga tanah air. “Saya menyambut gembira rapat kerja ini dan menaruh harapan besar, semoga bisa sungguh-sungguh dalam kontribusi khidmat kepada bangsa Indonesia dan peradaban dunia. KPNU berkhidmat dalam tanah dan air, maka harus dirumuskan apa masalah yang dihadapi masyarakat saat ini, kemudian apa jalan keluarnya?” kata Gus Yahya.

 

Ketua Umum KPNU KH Joko Prawoto menjelaskan, KPNU sendiri merupakan sebuah gerakan untuk mendidik masyarakat, terutama warga NU, akan pentingnya ilmu properti. Programnya membimbing menjadi developer berakhlak islami dan mengajak Nahdliyin akan pentingnya tanah air Indonesia.

 

“Hubbul wathan minal iman, harus betul-betul diaplikasikan. Tidak hanya sekarang, tapi seratus tahun lagi. Kita harus mensyukuri karunia dari Allah SWT berupa tanah dan air Indonesia. Jangan sampai kita seperti Palestina, yang penduduknya sekarang justru kehilangan tanah air,” tegas Kiai Prawoto yang juga Katib PCNU Boyolali itu. 

 

Acara Rakernas KPNU di Temanggung ini dihadiri para peserta dari berbagai daerah antara lain Semarang, Blora, Sukabumi, Boyolali, Trenggalik, dan lainnya. Selain Gus Yahya, turut hadir dalam acara pembukaan Ketua PWNU Jawa Timur KH Marzuki Mustamar dan para pengurus PCNU Temanggung.

 

Kontributor: Ajie Najmuddin

Editor: Abdul Muiz