Nasional

Ke Depan, Pengurus NU Harus Nahdliyin Terdidik Kaderisasi, bukan Keturunan

NU Online  ·  Senin, 14 Januari 2019 | 06:15 WIB

Jakarta, NU Online
Koordinator Program Madrasah Kaderisasi Nahdlatul Ulama (MKNU) H Endin Soefihara menyebut pentingnya warga NU dalam mengikuti program kaderisasi. Kaderisasi ini merupakan bagian dari perbaikan dari kepengurusan NU ke depan.

Demikian disampaikan H Endin Soefihara dalam penutupan MKNU Gelombang Pertama di Jakarta Islamic Center, Jakarta Utara, Ahad (13/1) dini hari.

“Ke depan semua pengurus NU harus memahami benar NU sebagai fikrah dan harakah, bukan sekadar karena keturunan,” kata Endin.

Ia menambahkan bahwa NU merupakan salah satu kekuatan besar sosial, politik, dan keagamaan. Pengurus-pengurus NU di tingkat ranting dan wakil cabang harus memahami benar kekuatan dan posisi NU.

“Tidak boleh lagi ada pengurus ‘naturalisasi’ NU. Dia menjadi pengurus NU hanya karena shalat Subuh dengan doa qunut atau masih mengikuti tahlilan. Dia menjadi pengurus NU karena orang tuanya dulu adalah aktivis NU. Ke depan pengurus NU seperti ini tidak boleh ada lagi,” kata Endin di auditorium.

Pengurus NU dengan didikan kaderisasi akan berbeda dengan pengurus NU yang tidak dikader. Sekarang ini tantangan NU lebih berat dan kompleks. Hanya sekadar amaliyah, NU akan ditinggal umat Islam ahlussunnah wal jamaah.

“Semua pengurus NU harus mengikuti madrasah kader. Ini momentum penting untuk menyatukan amaliyah, fikrah, dan harakah,” kata Endin. (Alhafiz K)