Nasional

Keberadaan ISIS Sudah Diramal Rasulullah, Ini Cara Menghadapinya

Rab, 29 Juni 2016 | 05:01 WIB

Jakarta, NU Online
ISIS adalah wujud sekte dalam Islam yang paling sesat saat ini. Kesesatan ISIS sudah dikatakan Rasulullah Muhammad SAW empat belas abad yang lalu.  

Jumu Tuani menuturkan sebuah riwayat, “Jika kalian melihat bendera-bendera hitam maka diamlah, jangan mengikuti. Mereka akan mengaku sebagai pemilik khilafah, tetapi tidak ada pihak lain yang mengakui hal itu. Nama-nama mereka juga dinisabatkan kepada beberapa daerah.” 

Demikian disampaikan Jumu Tuani, mantan pelaku terorisme asal Maluku saat mengisi diskusi pada Forum Kajian Ramadhan bertema “Peran Islam untuk Perdamaian Indonesia” yang diselenggarakan Wahid Foundation di Masjid Al-Fataa Menteng Jakarta Pusat, Selasa (28/6) petang. 

Menurut Jumu, apa yang diceritakan dalam riwayat tersebut adalah ISIS. ISIS lahir dilandasi kebuntuan tentang Islam. Penganutnya tidak mempelajari fiqih jihad secara benar, sehingga masalah ISIS adalah masalah yang paling krusial. 

ISIS menganjurkan pengikutnya dan semua orang untuk berbaiat kepada ISIS. ISIS mengaggap orang atau golongan di luar itu adalah kafir yang wajib dibunuh. ISIS menempatkan baiat kekufuran dalam tauhid mereka.

Bukti kesesatan ISIS lainnya adalah ketiadaan wilayah, tetapi mengaku-aku memiliki wilayah. Juga tidak ada kedaulatan dan tidak ada satu pun di dunia ini yang mengakui kedaulatan tersebut. 

Berikutnya, kekhalifaan yang seharusnya dibaiat oleh ahlul halli wal aqdi yang terdiri dari orang-orang saleh, tetapi tidak dilakukan. ISIS mengaku-aku sebagai khilafah, walaupun tidak ada yang mengakui. Dari hal ini menandakan faham ISIS sangat bertentangan dengan Islam.

Jumu mendorong perang melawan ISIS harus dilakukan, karena ajaran Islam mengedepankan kasih sayang. Mengutip sebuah hadist, Jumu mengatakan bahaya ISIS, “Membunuh satu orang sama artinya dengan membunuh semua orang.” (Kendi Setiawan/Fathoni)