Nasional

Kemenag Didorong Perkuat Gerakan Literasi Keagamaan

Rab, 10 Maret 2021 | 05:45 WIB

Kemenag Didorong Perkuat Gerakan Literasi Keagamaan

"Ada fakta yang menarik, 94 persen penduduk Indonesia dari pemeluk agama Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, menempatkan pentingnya agama dalam kehidupan pribadi dan menganggap agama sangat penting dalam kehidupannya," kata Savic Ali. (Foto: Anty Husnawati)

Bogor, NU Online
Islam adalah salah satu tema atau subjek yang sangat krusial di Indonesia, karena negara dengan jumlah penduduk mencapai 270,2 juta jiwa, 87 persennya adalah Muslim. Terdapat lebih dari 170 juta orang di Indonesia aktif dalam media sosial. Adalah menjadi tugas bersama, khususnya Kementerian Agama melalui Subdit Kepustakaan Islam untuk meningkatkan layanan keagamaan berbasis digital, terutama kaitannya dengan Islam moderat.

 

Hal itu disampaikan penggiat media yang juga Direktur NU Online, Savic Ali pada Temu Konsultasi Kepustakaan Islam di Bogor, Jawa Barat, Selasa (9/3).

 

"Ini artinya Kementerian Agama secara umum atau secara spesifik yang mengurusi kepustakaan ini sangat krusial dan penting, karena ada 87 persen dari 270,2 juta orang di Indonesia secara tidak langsung mereka akan membaca konten-konten keislaman," kata Savic Ali.

 

Savic meneruskan, ada fakta yang menarik, 94 persen penduduk Indonesia dari pemeluk agama Muslim, Kristen, Katolik, Hindu, Budha, menempatkan pentingnya agama dalam kehidupan pribadi dan menganggap agama sangat penting dalam kehidupannya (religion is very important).

 

"Namun sebaliknya, penduduk di sejumlah negara memandang agama semakin berperan tidak penting di negeri mereka, seperti Spanyol 65 persen, Kanada 64 persen, Australia 63 persen, Belanda 61 persen, Amerika Serikat 58 persen, Italia 53 persen," paparnya.

 

Menurut Savic, ketika seseorang merasakan agama sangat penting, di dalam jejaring media sosial, bahkan menjadi sumber sentral pencarian aneka topik tentang agama, dan agama menjadi isu yang amat sering dibuat, dibagikan, didiskusikan, dan disebarkan. Ini menandakan kenyataan bahwa agama itu sangat penting maka relevansi Kementerian Agama itu sangat vital untuk memperkuat gerakan literasi keagamaan.

 

Acara yang bertema Peningkatan Akses Literasi Pustaka Keagamaan Islam Berbasis Moderasi Beragama ini dihadiri oleh peserta dari Lembaga Pentashih Buku dan Konten Keislaman Majelis Ulama Indonesia (LPBKI MUI), Akademisi, Perpustakaan Organsisasi Masyarakat Islam, Perpustakaan Masjid, Komunitas Pustaka Islam, Badan Litbang dan perwakilan Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia.

 

Kontributor: Anty Husnawati
Editor: Kendi Setiawan