Nasional

Kemenag-PBNU Teken MoU Percepat Program Keluarga Sakinah, Stunting, hingga Kemiskinan

Rab, 13 September 2023 | 14:30 WIB

Kemenag-PBNU Teken MoU Percepat Program Keluarga Sakinah, Stunting, hingga Kemiskinan

MoU PBNU dan Kemenag untuk keluarga sakinah, stunting, dan kemiskinan. (Foto: Bimas Islam Kemenag)

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nadhalatul Ulama (PBNU) dan Direktorat Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah Kementerian Agama menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Gedung PBNU Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Selasa (12/9/2023).


Nota kesepahaman itu berkaitan dengan program ketahanan keluarga yang dikemas dalam Satuan Tugas Nasional (Satgasnas) Gerakan Keluarga Maslahat Nadhalatul Ulama (GKMNU).


Pada kesempatan itu, Direktur Bina Kantor Urusan Agama (KUA) dan Keluarga Sakinah, Kementerian Agama (Kemenag) Zainal Mustamin mengatakan, kerja sama ini bertujuan untuk mempercepat program-program kerja Kemenag, salah satunya terciptanya keluarga sakinah.


“Untuk memberi pembinaan dan penguatan kepada keluarga sebagai unit terkecil di tengah masyarakat, sehingga tercipta keluarga- keluarga Sakinah. Hal ini bukanlah pekerjaan yang singkat, harus melibatkan banyak pihak,” paparnya, di Jakarta, Selasa (12/9/2023).


Menurutnya, isu keluarga di Indonesia seperti perceraian, kawin anak, stunting, hingga kemiskinan merupakan persoalan serius yang harus segera ditangani.


“PBNU memiliki cita-cita yang sama yaitu membangun keluarga maslahat tujuannya diharapkan dapat berdampak pada kehidupan nyata seluruh masyarakat. Atas dasar kesamaan program itulah kami (Kemenag) menggandeng PBNU dalam Satgas GKMNU,” jelasnya.


Dikatakannya, program ini merupakan jangka panjang yang ke depannya akan melibatkan organisasi masyarakat lainnya seperti Aisyiyah, Perti, Wanita Islam, dan lainnya.


Agenda GKMNU

Pada kesempatan yang sama, (Kepala Subdirektorat Keluarga Sakinah Agus Suryo Suripto mengatakan, adapun agenda-agenda yang akan dilakukan yakni Bimbingan Calon Pengantin (Bimwin) dengan basis tingkat paling bawah yakni desa.


“Bimwin yang dilakukan Kemenag biasanya melalui KUA, Penghulu, atau Penyuluh Agama Islam, sementara GKMNU akan Satgas di desa masing-masing, jadi langsung ke akar rumputnya/masyarakat di tingkat paling bawah,” ungkapnya.


Kemudian kegiatan kedua adalah Bimbingan Berkah Keuangan, Suryo menjelaskan bahwa setiap anggota keluagra akan diberikan advokasi cara mengatur keuangan rumah tangga yang efektif.


“Pada kegiatan ini, anggota keluarga juga akan diberi bimbingan perencanaan keuangan untuk pendidikan anak,” imbuhnya.


Agenda ketiga yaitu Bimbingan Keluarga, Suryo menyebut bahwa kegiatan ini akan memberikan edukasi agar memiliki kesadaran dalam mengelola konflik rumah tangga.


“Selanjutnya ada bantuan untuk majelis taklim, tapi majelis taklim itu harus memiliki kontrak prestasi. Misalnya majelis taklim harus ada kegiatan edukatif bagi jemaahnya. Kemudian yang terakhir adalah bantuan masjid,” pungkasnya.