Nasional

Kenapa Para Nabi dan Wali Identik dengan Tongkat?

Sab, 8 Juni 2019 | 06:02 WIB

Jakarta, NU Online
Di berbagai riwayat dan kisah kehidupan para nabi dan wali, tongkat menjadi benda yang sangat dekat dan setia menemani dalam perjuangan mensyiarkan agama Allah di muka bumi ini.

Rasulullah bertongkat, Nabi Ibrahim bertongkat, Nabi Musa bertongkat, Nabi Hidir bertongkat, dan juga nabi-nabi yang lain. Ternyata memakai tongkat itu merupakan sunah para nabi, auliya dan kekasih Allah.

"Karena itu, Imam Syafi'i pun juga bertongkat meskipun beliau masih kuat dan tidak tua. Saat ditanya sahabatnya, kenapa engkau bertongkat padahal engkau masih kuat? Sang imam menjawab, karena biar aku ingat bahwa aku ini musafir di dunia ini. Tujuan kita adalah akhirat," demikian dijelaskan Wakil Ketua Lembaga Dakwah PBNU KH Muhammad Nur Hayid (Gus Hayid), Sabtu (8/6).

Dulu, lanjut Gus Hayid yang saat ini sedang berada di Kairo, Mesir, setiap musafir bisa dipastikan membawa tongkat. Selain berfungsi untuk penguat perjalanan di padang pasir atau hutan, tongkat juga difungsikan untuk keamanan jika ada binatang buas.

"Itulah filosofi bertongkatnya sang imam," jelas Gus Hayid yang saat ini memimpin rombongan utusan PBNU yang mengikuti program Tadribud Duat wal Aimmat di Universitas Al Azhar, Kairo, Mesir.

Para kiai, habaib senior, termasuk Habib Umar Alhafidz, juga para kiai kita saat ini tambahnya, juga banyak yang bertongkat. Selain itu para penyebar Islam di negeri kita, wali songo dan pendiri NU KH Hasyim Asy'ari juga bertongkat.

"Karena selain mengikuti sunah nabi dan para nabi, juga itbak (mengikuti) Imam Syafi'i dan cara terbaik untuk selalu ingat bahwa kita hanya bak musafir hidup di dunia ini," ingatnya.

Selain itu jelas Pengasuh Pesantren Skill Jakarta ini, bertongkat adalah cara terbaik untuk menjaga pandangan mata kita agar fokus kepada tujuan yang ia sebut ghoddul bashor.

"Orang yang membawa tongkat tentu akan fokus pada jalan yang akan dilewati melalui tongkat yang ada di tangannya. Tongkat adalah wasilah untuk dia bermusafir dalam rangka menuju rumah akhirat. Dengan membawa tongkat akan mengingatkan ia untuk tidak bermaksiat. Siapkah para sahabat ikut bertongkat ?," pungkasnya. (Muhammad Faizin)