Nasional

Kesan Qari Asal Iran Perdana Ikut MTQ Internasional JQHNU di Indonesia

Kam, 7 September 2023 | 20:30 WIB

Kesan Qari Asal Iran Perdana Ikut MTQ Internasional JQHNU di Indonesia

Qari asal Iran, Sayyiedd Musthafa Husein saat diwawancarai wartawan pada perhelatan MTQ yang digelar Jamiyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) di Tanah Laut, Kalsel. (Foto: NU Online/Syakir)

Tanah Laut, NU Online

Qari asal Iran, Sayyiedd Musthafa Husein merasa bangga bisa turut serta tampil dalam Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional di Indonesia. Hal itu diungkapkannya usai tampil pada Kamis (7/9/2023).


MTQ yang digelar Jamiyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan ini diikuti perwakilan delapan negara.


"Saya kali pertama di lomba di Indonesia. Saya sangat bangga bisa menjadi peserta di ajang ini," ujarnya kepada awak media.


Ia mengaku sangat senang bertemu dengan orang-orang di sini, khususnya di Tanah Banjar ini. Ia melihat masyarakat Indonesia sangat qurani. Pasalnya, banyak orang yang mengambil tempat untuk menyimak ajang internasional yang baru kali pertama digelar di kota tersebut. "Orang-orang Indonesia senang Qur'an. Sangat Qurani," katanya.


Di Iran, ia adalah terbaik kedua dalam bidang tilawah. Karenanya, ia dikirim dalam ajang ini untuk mewakili negaranya. Rekannya yang terbaik pertama dan ketiga juga dikirim ke negara lain dalam ajang MTQ Internasional.


"Saya dapat juara 2 di Iran. Dan saya dikirim ke Indonesia ini untuk menjadi peserta," ujarnya.


Sayyeid Husein menyampaikan bahwa dirinya belajar tilawah sejak kecil sekitar umur 7 tahun. Bahkan sempat menghafal Al-Qur'an , tetapi akhirnya fokus untuk mendalami dan menguasai tilawah. "Saya belajar dari Syekh Minshawi, Syekh Mushafa Ismail," ujarnya.

Ia tentu berharap dapat menjadi terbaik di ajang ini. Namun baginya, tampil di ajang MTQ Internasional JQHNU di Tanah Laut saja sudah sebuah kebanggaan tersendiri.


"Saya berharap menjadi terbaik. Tapi tampil di sini saja saya sudah bangga sekali. Melantunkan Al-Qur'an ini," katanya.


Sementara itu, Ustadz Muhammad Mas'ud, peserta asal Indonesia, mengaku tidak ada persiapan khusus. Pasalnya, saban hari juga ia berlatih dengan santri-santri. Ya, ia menjadi pengajar tilawah pesantren di Kudus, Jawa Tengah.


"Alhamdulillah kalau persiapan saya setiap hari berlatih. Ada MTQ tidak saya berlatih. Setiap hari ngajar santri. Kapan pun kita diminta kita siap," ujarnya.


Dengan penyelenggaraan MTQ Internasional di Tanah Laut ini, ia berharap Al-Qur'an betul-betul bisa membumi dan masyarakat lebih semarak lagi menyimak lantunan ayat-ayat suci dari para Qari dan Qariah, serta dapat mengambil hikmahnya.


"Artinya, masyarakat bisa semarak lagi mencintai Al-Qur'an, mencintai agama melalui senandung Al-Qur'an," katanya.


Sebab, Ustadz Mas'ud menyampaikan bahwa mestinya ketika didengarkan Al-Qur'an, orang akan bergetar hatinya dan betambah keimanannya.


"Tidak hanya bergetar tapi betul-betul lebih mencintai agama ini dengan wasilah Al-Qur'an, kitab suci yang menjadi pegangan pedoman," ujarnya.


Lantunan ayat suci Al-Qur'an dapat menggetarkan hati sehingga lebih tertarik dengan kajian Al-Qur'an. "Mulanya senandung dulu tertarik setelah itu mendalami. Sebab, Al-Qur'an ini kan dari dibaca dulu," pungkasnya.


Belajari lagi

Berbeda dengan Ustadz Mas'ud, Ustadzah Nurul Aliyah, peserta Qiraat Sab'ah bil Mujawwad, mengaku terkejut dengan pilihan riwayatnya yang tidak sama dengan MTQ pada umumnya. Sebab, biasanya yang dilombakan adalah Qiraat Nafi', Qiraat Ibnu Katsir, atau Qiraat Abu 'Amr. Namun, JQHNU kali ini memilih Qiraat Al-Kisai dan Hamzah.


Ia sedikit kurang siap. Namun, siap tidak siap, ia harus tampil dalam ajang tersebut. "Tapi ajang seperti ini siap gak siap ya harus siap," ujarnya.


Namun, ia mengaku dapat belajar secara lebih serius lagi sehingga dapat melantunkan ayat-ayat suci Al-Qur'an dengan qiraat tersebut secara lancar.


Hal senada juga disampaikan Qomaruddin, peserta asal Kandangan, Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan. Meskipun pernah menjadi terbaik pertama pada MTQ Nasional Tahun 2022, ia mengaku grogi tampil di ajang MTQ Nasional yang digelar JQHNU. Pasalnya, ia baru kali pertama menjadi peserta di majelis Qiraat Sab'ah bil Mujawwad.