Nasional

Ketika Qari Luar Negeri Terima Kitab Sabilal Muhtadin Karya Syekh Arsyad Al-Banjari

Rab, 6 September 2023 | 12:00 WIB

Ketika Qari Luar Negeri Terima Kitab Sabilal Muhtadin Karya Syekh Arsyad Al-Banjari

Kitab Sabilal Muhtadin Karya Syekh Arsyad Al-Banjari. (Foto: Dok. NU Online)

Tanah Laut, NU Online 

Para dewan hakim dan peserta Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) Internasional Jamiyyatul Qurra wal Huffazh Nahdlatul Ulama (JQHNU) menerima kitab Sabilal Muhtadin pada Islamic Leaders Talk di Gedung Sarantang Saruntung, Kota Pelaihari, Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Selasa (5/9/2023).


Kitab tersebut merupakan karya Syekh Arsyad Al-Banjari, seorang ulama Banjar yang berpengaruh di Nusantara. Di Kalimantan Selatan, ia dikenal dengan sebutan Datuk Kalampayan.


Ketika menerima kitab tersebut, Ustadz Sayed Husein dari Iran mengaku terkejut. Pasalnya, kitab beraksara Arab itu tidak bisa ia baca. Ternyata, ia baru mengetahui bahwa kitab tersebut ditulis dengan bahasa Melayu. Menurutnya, hal tersebut sangat baik sebagai sebuah tradisi penulisan.


Senada, Ustadz Ruhul Amin juga kaget dengan kitab tersebut. Meskipun senang menerima hadiah kitab tersebut, tetapi sekaligus bingung mengingat bahasanya tidak dimengerti.


Oleh karena itu, peserta MTQ Internasional JQHNU asal India itu memberikan saran agar kitab tersebut dapat dialihbahasakan ke bahasa Arab dan Inggris.


"Penting untuk diterjemahkan ke bahasa Inggris supaya saya juga bisa memperoleh manfaatnya," katanya.


Prof KH Sayid Agil Husein Al-Munawwar menyebut bahwa kitab Sabilal Muhtadin lit Tafaqquh fi Amrid Din bukan sekadar kitab fiqih. Kitab dua jilid ini juga merupakan kitab tasawuf.


Syekh Arsyad Al-Banjari sebagai penulis kitab tersebut juga merupakan seorang sufi. Bahkan, menurutnya, ada juga yang menyebut sosoknya sebagai salah seorang waliyullah.


Bukan saja sufi, Prof Sayid Agil juga menyebut sosoknya sebagai ulama multidisipliner. Pasalnya, Syekh Arsyad merupakan ulama yang ahli dalam berbagai bidang keilmuan, mulai dari fiqih, tafsir, hadits, hingga Al-Qur'an dengan ragam macam bacaan.


"Ulama multidisipliner, faqih, mufassir, muhaddits," kata ulama yang juga akademisi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu.


Bahkan, Prof Sayid Agil juga mengaku memiliki sanad keilmuan Syekh Arsyad dalam bidang Qiraat, ragam macam bacaan Al-Qur'an.