Nasional

Ketua Umum PBNU dan Dubes Jerman Bicara Soal Konflik Israel - Palestina

NU Online  ·  Jumat, 19 Oktober 2012 | 12:49 WIB

Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Said Aqil Siroj, menerima Courtesy Call Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Dr Georg Witschel. Keduanya membicarakan sejumlah hal, di antaranya terkait konflik Israel dan Palestina yang terus berkepanjangan.
 <>
Kepada Georg Witschel yang bertugas menggantikan Norbet Baas, Kiai Said mengatakan konflik Israel dan Palestina tidak akan pernah selesai selama menjadikan agama sebagai latar belakang perseteruan.

"Berbeda jika tidak membawa unsur Islam dan Yahudi sebagai penyebab permusuhan, karena itu mungkin akan bisa segera diselesaikan," tegas Kiai Said di ruang kerjanya, Jumat (19/10).

Georg Witschel yang sebelumnya pernah bertugas di Israel selama 3 tahun, menanggapi pernyataan tersebut mengusulkan diundangnya kaum Yahudi ke PBNU, yang mana juga disetujui oleh Kiai Said.

"Silahkan kalau mereka mau datang. Saya akan sampaikan seperti yang saya katakan sekarang, karena saya tidak memiliki beban apapun," tandas Kiai Said.

Selain membicarakan konflik Israel dan Palestina, Kiai Said dan Georg Witschel juga membahas sejumlah rencana kerjasama antara Republik Federal Jerman dengan PBNU, yang mana sebelumnya sudah dijalankan di masa duta besar dijabat oleh Norbert Baas. Antara lain melanjutkan upaya deradikalisasi agama untuk mencegah terorisme global.

Terkait pertemuannya dengan Kiai Said, Georg Witschel yang setelah pensiun berencana melanjutkan pendidikan terkait perbandingan agama, mengungkapkan kegembiraannya. Bahkan dia tak menyangka pertemuan untuk pertama kalinya tersebut langsung membicarakan sesuatu yang bersifat serius.

"Pertemuan saya sebelumnya dengan orang-orang pada umumnya, biasanya didahului dengan basa-basi. Tapi tidak dengan Kiai Said, langsung serius dan ini baik. Saya akan menindaklanjutinya," janji Georg di akhir pembicaraan.

Sebagai kenang-kenangan Kiai Said memberikan sejumlah buku kepada Georg Witschel. Antara lain Tasawuf sebagai Kritik Sosial, Antologi NU I dan II, dan Atlas Walisongo. 


Redaktaur  : Mukafi Niam
Kontributor: Samsul Hadi