Jakarta, NU OnlineÂ
Budayawan asal Sumenep, Madura, Jawa Timur, KH D. Zawawi Imron menerima penghargaan kebudayaan dari Presiden Joko Widodo. Penghargaan diserahkan pada akhir Kongres Kebuduyaan Indonesia (KKI) di Kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta, Ahad (9/12) sore.Â
Kemendikbud menilai KH Zawawi Imron sebagai seorang penyair sekaligus pendakwah yang dalam menyuarakan kebaikan melalui sastra.
Selain dia, ada tiga budayawan yang menerima penghargaan kebudayaan yakni Ismiono, Hubertus Sadirin, I Gusti Ngurah Putu Wijaya.
Ismiono merupakan anak bangsa yang terlibat langsung dalam pemugaran Candi Borobudur pada 1973-1983. Dia mendapat pendidikan dan pelatihan selama 3 tahun di bidang teknoarkeoligi.
Hubertus Sadirin merupakan seorang ahli konservasi. Dia seorang spesialisasi di bidang teknologi konservasi batu. Keahliannya telah diakui oleh UNESCO dan saat ini menjadi penasihat pemeliharaan cagar budaya DKI Jakarta.
Adapun Putu Wijaya dikenal sebagai sastrawan multitalenta. Tercatat Putu Wijaya telah melahirkan sedikitnya 30 novel, 40 naskah drama, lebih dari 1.000 cerpen, ratusan esai, dan kritik drama. Tidak hanya itu, dia juga menulis skenario film, sinetron, dan telah meraih tiga kali piala citra di Festival Film Indonesia. (Abdullah Alawi)