KH Dimyati Rais Jelaskan Keistimewaan Kitab Ihya’ Ulumiddin
- Ahad, 3 April 2016 | 07:00 WIB
Kendal, NU Online
Usai kitab Ihya’ Ulumiddin dicetak, timbul beragam caci-maki dari sebagian masyarakat. Di antara mereka ada yang kemudian langsung bermimpi bertemu dengan Rasulullah, Sahabat Abu Bakar, dan Umar. Demikian dikatakan Mustasyar PBNU KH Dimyati Rais.
Ia menjelaskan, selain Nabi dan sahabat, dalam mimpi itu juga terdapat Imam Al-Ghazali dan seorang pencaci Al-Ghazali tersebut. Imam Ghazali berkata kepada Nabi, “Ya Rasulallah, ini orang yang mencaci kitab kami,” lalu dijawab Rasulullah “Fajlid (cambuklah)”. Dalam mimpi itu orang tersebut benar-benar dicambuk.
Sebagian ulama berpendapat, “Andai saja tidak ada Al-Qur’an, niscaya kitab Ihya’ Ulumiddin sudah cukup mengatasi permasalahan dunia ini. Ini andai saja Al-Qur’an tidak ada,” kata Mbah Dim di depan ratusan santri dan peserta Musabaqah Baca Kitab Kuning yang diselenggarakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) zona 1, Jawa Tengah, di Kompleks Pesantren Al Fadlu Wal Fadlilah, Kaliwungu, Kendal, , Sabtu (2/4).
Tentang kehebatan Al-Ghazali, ia juga mengisahkan, satu ketika ruh Baginda Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Isa, seorang Nabi yang mempunyai keistimewaan bisa menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati.
“Hai Nabi Isa, apakah di antara umat Anda ada orang (hebat-red) yang seperti Al-Ghazali ini,” tanya Nabi Muhammad.
Dijawab oleh Nabi Isa, “La, Ya Rasulallah. Tidak ada”
Demikian hebat Ihya’ Ulumudin dan Al-Ghazali ini. Sungguh luar biasa orang NU yang mengaji kitab ini. Semoga kitab Ihya’ ini bermanfaat bagi para peserta musabaqah dan semua umat Islam. Demikian pungkas kiai sepuh ini dalam mauidzah hasanahnya.
Musabaqah Baca Kitab Kuning tersebut menjadikan kitab Ihya’ Ulumiddin sebagai bahan bacaan para peserta lomba. (Mundzir/Mahbib)
Usai kitab Ihya’ Ulumiddin dicetak, timbul beragam caci-maki dari sebagian masyarakat. Di antara mereka ada yang kemudian langsung bermimpi bertemu dengan Rasulullah, Sahabat Abu Bakar, dan Umar. Demikian dikatakan Mustasyar PBNU KH Dimyati Rais.
Ia menjelaskan, selain Nabi dan sahabat, dalam mimpi itu juga terdapat Imam Al-Ghazali dan seorang pencaci Al-Ghazali tersebut. Imam Ghazali berkata kepada Nabi, “Ya Rasulallah, ini orang yang mencaci kitab kami,” lalu dijawab Rasulullah “Fajlid (cambuklah)”. Dalam mimpi itu orang tersebut benar-benar dicambuk.
Sebagian ulama berpendapat, “Andai saja tidak ada Al-Qur’an, niscaya kitab Ihya’ Ulumiddin sudah cukup mengatasi permasalahan dunia ini. Ini andai saja Al-Qur’an tidak ada,” kata Mbah Dim di depan ratusan santri dan peserta Musabaqah Baca Kitab Kuning yang diselenggarakan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) zona 1, Jawa Tengah, di Kompleks Pesantren Al Fadlu Wal Fadlilah, Kaliwungu, Kendal, , Sabtu (2/4).
Tentang kehebatan Al-Ghazali, ia juga mengisahkan, satu ketika ruh Baginda Nabi Muhammad bertemu dengan Nabi Isa, seorang Nabi yang mempunyai keistimewaan bisa menyembuhkan orang sakit dan menghidupkan orang mati.
“Hai Nabi Isa, apakah di antara umat Anda ada orang (hebat-red) yang seperti Al-Ghazali ini,” tanya Nabi Muhammad.
Dijawab oleh Nabi Isa, “La, Ya Rasulallah. Tidak ada”
Demikian hebat Ihya’ Ulumudin dan Al-Ghazali ini. Sungguh luar biasa orang NU yang mengaji kitab ini. Semoga kitab Ihya’ ini bermanfaat bagi para peserta musabaqah dan semua umat Islam. Demikian pungkas kiai sepuh ini dalam mauidzah hasanahnya.
Musabaqah Baca Kitab Kuning tersebut menjadikan kitab Ihya’ Ulumiddin sebagai bahan bacaan para peserta lomba. (Mundzir/Mahbib)
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Tags:
Nasional Lainnya
Terpopuler Nasional
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
topik
Opini
-
- Rofiq Mahfudz | Senin, 29 Mei 2023
Kiai Pesantren Memaknai Politik dengan Bermartabat
-
- Hafis Azhari | Sabtu, 27 Mei 2023
Ketika Timur Semakin Mengenal Barat
-
- Ahmad Munji | Sabtu, 20 Mei 2023
Pilpres Turkiye 2023 dan Investasi Ideologis Erdogan
Berita Lainnya
-
Menaker Imbau Masyarakat Lebih Selektif Memilih Informasi Kerja di Luar Negeri
- Ketenagakerjaan | Ahad, 28 Mei 2023
-
Kemnaker Optimis UU PPRT Mampu Tekan Pelanggaran PRT
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 27 Mei 2023
-
Menaker Tegaskan Hubungan Industrial Harmonis Tingkatkan Produktivas Kerja
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 27 Mei 2023
-
Jakarta Bhayangkara Presisi bersama Pertamina Raih Runner-up di Final AVC Cup 2023
- Nasional | Selasa, 23 Mei 2023
-
Indonesia-Tiongkok Komitmen Perluas Kerja Sama Ketenagakerjaan
- Ketenagakerjaan | Selasa, 23 Mei 2023
-
Gerakkan Hidup Sehat, Fatayat NU Sulsel Bagi-Bagi Sayur ke Masyarakat
- Daerah | Senin, 22 Mei 2023
-
Menaker Ida Dorong Peningkatan Produktivitas Perempuan Melalui Wirausaha
- Ketenagakerjaan | Sabtu, 20 Mei 2023
-
Serap Ratusan Juta Rupiah, Pembangunan Mushala NU Ranting Dlingo Bantul Usai
- Daerah | Kamis, 18 Mei 2023
-
Tingkatkan Kompetensi dan Daya Saing SDM di Daerah, Menaker Apresiasi Hibah Lahan dari Pemda
- Ketenagakerjaan | Rabu, 17 Mei 2023