Nasional TWEET TASAWUF

KH Luqman Hakim: Akal Hati Interaktif dengan Kebenaran Ilahi

Sel, 2 April 2019 | 05:00 WIB

KH Luqman Hakim: Akal Hati Interaktif dengan Kebenaran Ilahi

KH M. Luqman Hakim (istimewa)

Jakarta, NU Online
Pakar Tasawuf KH M. Luqman Hakim menjelaskan tentang akal dan kalbu. Kedua potensi tersebut hendaknya berpadu saling melengkapi. Sebab menurutnya, sehebat-hebatnya akal pikiran hanya melahirkan materisalisme.

“Sehebat-hebat akal pikiran hanya melahirkan filsafat materialisme. Apa ini yang disebut akal sehat? Tafakkur tanpa Nur-Nya?” kata Kiai Luqman dikutip NU Online, Selasa (2/4) lewat twitternya.

Namun, Pengasuh Pondok Pesantren raudhatul Muhibbin Caringin, Bogor, Jawa Barat itu tidak memungkiri ada unsur akal hati. Ia bersifat interaktif dengan kebenaran ilahi.

“Tetapi ada akal hati yang interaktif dengan Kebenaran Ilahi, yang memproduksi kesadaran moral tertinggi ketika Cahaya-Nya berlimpah dalam frame mata hati (bashiroh),” jelas Kiai Luqman.

Penulis buku Jalan Ma’rifat ini menerangkan, pikiran sesungguhnya hanya alat dan kendaraan kalbu. Bukan menyetarakan diri dengan kalbu. Karena kalbu punya mata untuk memandang objek-objek yang disinari Cahaya-Nya, agar keputusan kalbu benar.

“Cahaya Allah adalah Al-Qur'an dan Sunnah Nabi, serta ilham yang berserasi dengan keduanya,” tuturnya.

Kiai Luqman mengutip Asy-Syadzily yang menegaskan bahwa jika ilham dan mukasyafah harus relevan dengan Al-Qur'an dan Sunnah. Karena Al-Qur'an dan Sunnah sudah dijamin kebenarannya.

“Sedangkan ilham dan mukasyafah tidak dijamin kebenarannya, karena bisa lahir dari alam pikiran, akal, nafsu, bahkan setan pun bisa membisik,” tandasnya. (Fathoni)