Nasional

KH Wahid Hasyim Memiliki Andil Besar Rumuskan Pancasila

Sen, 26 September 2016 | 21:00 WIB

Jombang, NU Online
Ketua Fraksi PKB DPR RI, Ida Fauziyah mengingatkan peran penting KH Wahid Hasyim dalam merumuskan dasar negara Indonesia yakni Pancasila. Ayah KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) ini adalah tokoh pesantren yang bisa menempatkan agama dalam kontek berbangsa sehingga bisa diterima semua golongan yang ada di Nusantara ini.

"Peran tokoh pesantren, KH Wahid Hasyim sebagai anggota BPUPKI dan PPKI, memiliki andil besar dalam kontek menempatkan agama dalam berbangsa saat penyusunan dasar Negara Pancasila. Sehingga bisa diterima semua pihak," ujarnya saat sosialisasi empat pilar, Ahad (25/9) di Graha Gus Dur Jombang.

Mantan Ketua PP Fatayat NU ini menambahkan, penempatan agama dalam berbangsa itu, dikatakannya yakni dengan memperjuangkan sila 'Ketuhanan Yang Maha Esa' dalam Pancasila mengganti kalimat dari 'Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi Pemeluknya'. 

"Gagasan Negara Kesatuan Republik Indonesia  yang berdasarkan Pancasila inilah yang diperjuangkan oleh Mbah Hasyim melalui peran langsung KH. Wahid Hasjim dalam BPUPKI dan PPKI. Kelestarian cita-cita beliu merupakan tanggungjawab kita bersama sebagai warga nahdiyin," ujarnya.

Masih menurut Ida Fauziyah, peran Kiai Wahid Hasyim yang merupakan putra pendiri NU, KH Hasyim Asyari ini bukan hanya mampu menjabarkan Pancasila secara teologis dan filosofis terhadap rumusan awal yang diajukan oleh Soekarno pada 1 Juni 1945, tetapi juga menegaskan bahwa umat Islam Indonesia sebagai mayoritas menunjukkan sikap inklusivitasnya terhadap seluruh bangsa Indonesia yang majemuk. Pancasila merupakan dasar negara yang merepresentasikan seluruh bangsa Indonesia.

Karenanya, Ida Fauziyah mengharapkan warga NU dan kader PKB untuk bisa dan paham perjuangan ulama dalam membela kepentingan bangsa. "Kita harus paham dan mengamalkan empat pilar yakni Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhineka Tunggal Ika, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara," pintanya.

Sosialisasi diikuti tokoh agama dari kalangan NU dan PKB mewakili masyarakat dari empat kecamatan, yakni Tembelang, Perak, Megaluh dan Kecamatan Kudu. (Muslim Abdurrahman/Fathoni)