Nasional HARLAH KE-73 MUSLIMAT NU

Khofifah: Perbedaan Jadi Bagian untuk Fastabiqul Khairat

Ahad, 27 Januari 2019 | 02:45 WIB

Jakarta, NU Online
Bangsa Indonesia tercipta dengan berbagai latar belakang suku, bahasa, dan agama, hingga organisasi berbeda. Perbedaan itulah yang mesti menjadi spirit berkompetisi dalam kebaikan dengan cara yang baik.

"Berbeda haruslah kita jadikan bagian yang akan menjadikan kita fastabiqul khairat (berlomba-lomba dalam kebaikan)" kata Khofifah Indar Parawansa, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama, saat Harlah ke-73 Muslimat NU di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Ahad (27/1).

Meski begitu banyak perbedaan, Khofifah menegaskan bahwa bangsa Indonesia tetap bersatu. Sebab, lanjutnya, bangsa Indonesia menjunjung toleransi dan moderatisme.

"Toleransi kita bangun. NU mengajarkan kita tawasut moderat," jelas Gubernur Jawa Timur terpilih itu.

Di samping itu, Menteri Sosial 2014-2017 itu juga mengingatkan bahwa warga Muslimat tidak diperbolehkan menyebar hoaks, fitnah, dan ghibah. Meskipun bebas berekspresi dan berbicara.

"Hoaks, No!" Tegas Khofifah sembari mengepalkan tangan dan membukanya diikuti ratusan ribu Muslimat NU.

Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan dengan deklarasi antihoaks, fitnah, dan ghibah yang diikuti oleh seluruh anggota Muslimat yang hadir di stadion yang diresmikan oleh Presiden Jokowi pada awal tahun lalu itu.

Kegiatan ini dihadiri oleh Rais Am PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj, Nyai Hj Sinta Nuriyah Abdurrahman Wahid, jajaran pengurus tanfidziyah PBNU, dan perwakilan Badan Otonom NU.

Beberapa Menteri Kabinet Kerja turut menghadiri perhelatan akbar ini. Tampak Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin, Menkopolhukam Wiranto, Menteri Perikanan Susi Pudjiastuti, dan lainnya. (Syakir NF/Fathoni)