Nasional

Kiai Miftach Ceritakan Kekagumannya pada Kiai Hasyim Muzadi

Sen, 21 Maret 2022 | 19:30 WIB

Kiai Miftach Ceritakan Kekagumannya pada Kiai Hasyim Muzadi

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar (tengah pada puncak haul kelima KH Hasyim Muzadi, Ahad (20/3/2022) malam di Pesantren Al-Hikam Depok, Jawa Barat. (Foto: Rifky Aritama)

Depok, NU Online

Rais 'Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menceritakan bahwa dirinya memiliki banyak kenangan bersama KH Hasyim Muzadi. Kiai Miftach juga menuturkan bahwa ia merupakan pengagum Kiai Hasyim Muzadi.

 

"Saya betul-betul banyak kenangan-kenangan dengan beliau. Saya adalah salah satu orang pengagum beliau, bahkan sempat saya sampaikan kepada almarhum almaghfurlah Kiai Muchit Muzadi, kakak beliau," katanya Ahad (20/3/2022) saat haul kelima KH Hasyim Muzadi di Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok, Jawa Barat.

 

Menurut Kiai Miftach sulit menemukan tokoh yang bicaranya dengan retorika dan penyampaian begitu cantik, indah, berurutan, dan munadzom setelah Presiden Soekarno. Namun, KH Hasyim Muzadi, di mata Kiai Miftach, satu-satunya yang dapat menyamai retorika Presiden Soekarno.

 

"Saya kira tidak ada yang lain kecuali beliau (Kiai Hasyim)," ujar Kiai Miftach pada acara yang berlangsung di Selasar Masjid Pesantren Al-Hikam Depok. .

 

Bukan hanya mengenang Kiai Hasyim Muzadi, Kiai Miftach pun turut memberikan mauidhatul hasanah kepada para jamaah. Di antara yang disampaikan Kiai Miftahul Achyar bahwa pondok pesantren bukan hanya peninggalan Walisongo. Akan tetapi, juga merupakan salah satu peninggalan Rasulullah yang dikenal dengan ashab ash-shuffah.

 

"Jadi ketika kita mendirikan pondok pesantren berarti kita telah menjalankan sunnah Rasulullah," papar Kiai Miftach.

 

Puncak haul KH Hasyim Muzadi juga diisi dengan penayangan video profil Kiai Hasyim Muzadi serta perkembangan Pesantren Al-Hikam dari masa ke masa.

 

Sebelum masuk ke acara inti, pihak keluarga terlebih dahulu memberi sambutan yang diwakili oleh Yusron Shidqi, putra dari Kiai Hasyim Muzadi sekaligus Pengasuh Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok. Gus Yusron, begitu sapaan akrabnya, memohon doa kepada para jamaah dan tamu yang hadir untuk kebaikan Pesantren Al-Hikam. 

 

“Mohon doa kepada para jamaah, hadirin hadirat sekalian, wabil khusus Kiai Miftahul Achyar, mudah-mudahan pesantren ini bisa melaksanakan khittah-nya sebagai kaderisasi para kiai, para ulama, para hafidzah hafidzuun, para huffadz," kata Gus Yusron.

 

Selain itu perwakilan Pemerintah Jawa Barat, Barnas mengungkapkan bahwa Kiai Hasyim adalah seorang tokoh yang luar biasa yang berkiprah di dalam dan luar negeri.

 

"Hal itu bisa terlihat dari cita-citanya dalam membangun Pesantren Mahasiswa Al-Hikam," ungkapnya.

 

Puncak haul juga diisi dengan pembacaan tahlil yang dipimpin oleh KH Azzaim Ibrahimy dan KH Cholil Nafis.

 

Haul KH Hasyim Muzadi diisi dengan beberapa kegiatan baik untuk internal yang secara hybrid selama satu minggu berturut-turut. Rangkaian acara yang dilaksanakan secara internal di Pesantren Al-Hikam di antaranya Khataman Al-Qur'an, webinar lokal, nasional, hingga internasional, dan acara bedah buku.

 

KH Hasyim Muzadi adalah Ketua Umum PBNU 1999-2010 yang wafat pada Kamis (16/3/2017) pukul 06.25 WIB. Kiai Hasyim merupakan salah satu tokoh NU yang berkiprah hingga di level internasional. Ia tercatat sebagai Sekretaris Jenderal International Conference of Islamic Scholars (ICIS).  

 

Hasyim muda menempuh jalur pendidikan dasarnya di Madrasah Ibtidaiyah di Tuban pada tahun 1950, dan menuntaskan pendidikannya tingginya di Institut Agama Islam Negeri Malang, Jawa Timur pada tahun 1969.

 

Pada tahun 1992 ia terpilih menjadi Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur yang di kemudian hari mengantarkannya menjadi Ketua PBNU pada tahun 1999. Tercatat, suami dari Hj. Muthomimah ini pernah menjadi anggota DPRD Tingkat I Jawa Timur pada tahun 1986, yang ketika itu masih bernaung di bawah Partai Persatuan Pembangunan.

 

Kontributor: Rifky Aritama
Editor: Kendi Setiawan