Nasional

Kiai Said Aqil Ajak Para Pakar Bangun Kedaulatan Pangan dan Energi

Kam, 17 November 2022 | 20:30 WIB

Kiai Said Aqil Ajak Para Pakar Bangun Kedaulatan Pangan dan Energi

KH Said Aqil Siroj saat berbicara pada diskusi strategis bertema 'Reformasi Tata Kelola Energi Nasional' di Jalan Kudus 9, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2022) (Foto: Junaidi)

Jakarta, NU Online

Ketua Dewan Pembina Islam Nusantara Foundation (INF) KH Said Aqil Siroj mengajak para pakar untuk sama-sama berkontribusi  membangun kedaulatan pangan dan energi. Sebab, Indonesia memiliki kekayaan energi dan kekuatan sumber daya alam yang luar biasa.


Untuk itu, melalui INF, Kiai Said menggelar diskusi strategis bertema 'Reformasi Tata Kelola Energi Nasional' di Jalan Kudus 9, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (17/11/2022). Ia mengajak sejumlah pakar untuk berdiskusi mengenai tata kelola energi di masa mendatang. 


"Kita punya kekayaan energi dan alam yang luar biasa. Hanya saja, perlu tata kelola yang tepat, yang benar dari tangan-tangan para ahli yang memang bidangnya dan punya semangat ingin membangun kemandirian ketahanan energi," kata Kiai Said, saat memberikan sambutan kunci.


Ia lantas menyerukan bahwa negara harus berdaulat, bukan hanya berdaulat secara politik tetapi juga berdaulat soal pangan dan energi. Menurut Kiai Said, kedaulatan pangan dan energi hanya bisa diwujudkan apabila tata kelolanya benar-benar berada di tangan yang terampil dan punya karakter.


Sebaliknya, kata Kiai Said, tidak mungkin kedaulatan itu terwujud apabila tata kelolanya berada di bawah tangan orang-orang yang hanya mengejar kepentingan sesaat.


"Jika kebenaran diperalat untuk mencapai kepentingan, hancurlah tatanan kehidupab di muka bumi ini. Kalau kebenaran dikalahkan oleh kepentibgan, atau digunakan untuk mencapai kepentingan, hancur kita. Itu pesan dari Allah yang masih relevan," tegasnya.


Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu kemudian mengutip surat Al-Baqarah ayat 267.


"Wahai orang beriman, infakkanlah kekayaanmu yang baik-baik. Jangan kamu infakkan sesuatu yang jelek yang kamu sendiri nggak suka. Ini namanya reformasi mental dan sosial. Jadi kalau mau memberi orang jangan yang jelek-jelek," kata Kiai Said, memaknai ayat itu.  

 
Menurut Kiai Said, kalau bangsa ini ada kemauan yang kuat maka akan mampu untuk benar-benar membangun kedaulatan energi. Sebab Indonesia merupakan bangsa yang besar. 


"Kita besar dari demografi, kaya dengan sumber daya alam yang luar biasa. Hanya perlu kebijakan dan keberanian, serta SDM (sumber daya manusia) dan skill (keterampilan) yang harus sempurna untuk membangun mewujudkan kedaulatan pangan dan energi kita," katanya.


Dengan tegas, Kiai Said mengatakan bahwa pangan dan energi yang ada di Indonesia, selama ini selalu dipengaruhi oleh kepentingan sekelompok kecil yang kerap mendapat keuntungan luar biasa atau yang biasa diebut oligarki. 


"Maka, kami siap memberikan konsep pemikiran, rumusan, langkah, dan rekomendasi. Diskusi membahas (tata kelola) energi ini akan kita bawa ke Kementerian ESDM," pungkas Kiai Said. 


Sebagai informasi, Diskusi INF membahas 'Reformasi Tata Kelola Energi Nasional' ini menghadirkan tiga narasumber yakni Ekonom Universitas Indonesia Faisal Basri, Direktu Center for Energy Policy Indonesia Muhammad Kholid Syeirazi, dan Pengajar Departemen Teknik Nuklir Universitas Gadjah Mada (UGM) Yudi Utomo Imardjoko.


Diskusi yang dilangsungkan secara luring dan daring ini dipandu oleh Kepala Bidang Pengkajian Investasi dan Dana Sosial Institut Pertanian Bogor (IPB) Jaenal Effendi. 


Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Syakir NF