Nasional

Kiai Said Usul Pemilihan Ketua Tetap Voting

NU Online  ·  Jumat, 1 Maret 2019 | 02:45 WIB

Kota Banjar, NU Online
Ketua PBNU, KH Said Aqil Siroj mengusulkan agar pemilihan ketua tanfidziyah di masa-masa mendatang tetap melalui voting. Hal itu untuk menghindari timbulnya ‘kegaduhan’ saat proses pemilihan berlangsung.

“Kalau pemilihan ketua tanfidz, lewat voting saja,” ungkapnya saat memberikan masukan di sidang pleno Komisi Organisasi dalam Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama di Pondok Pesantren Al-Azhar Citangkolo, Kota Banjar, 27 Februari hingga 1 Maret 2019, Kamis (28/8).

Menurutnya, latar belakang diterapannya sistem AHWA dalam pemilihan rais syuriyah adalah untuk meminimalisir munculnya  ‘kegaduhan’. Diceritakannya, asal mula usulan AHWA berasal dari KH Sahal Mahfudz ketika digelar Muktamar NU ke-32  di Makasar (2004). Saat itu, lanjut Kiai Said, KH Sahal berpikir bagaimana caranya untuk memilih rais syuriyah dengan aman, tanpa ada kegaduhan dan semacamnya. Sebab, rais syuriyah mulya, dan posisinya adalah tertinggi dalam struktur organisisasi, sehingga tidak pantas kalau hanya memperebutkan itu sampai menimbulkan ketegangan antar pengurus.

“Itupun saat Muktamar di Jombang, panasnya seperti itu, gegernya lagi. Apalagi kalau pemilihan tanfidziyah juga lewat AHWA,” jelasnya.

Menurut juru bicara Komisi Organisasi, Andi Najmi Fuaidi, seluruh masukan dalam forum tersebut, akan diakomodasi dengan cara dibawa ke Muktamar NU yang akan datang. (Aryudi AR).