Nasional

Kongres XVI Fatayat NU Diikuti 34 PW, 422 PC, dan 2 PCI

Jum, 15 Juli 2022 | 09:45 WIB

Kongres XVI Fatayat NU Diikuti 34 PW, 422 PC, dan 2 PCI

Kongres Fatayat NU siap digelar

Jakarta, NU Online 
Fatayat Nahdlatul Ulama (NU) siap menyelenggarakan Kongres XVI Fatayat NU di Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan. Perhelatan ini digelar 15-17 Juli 2022. 


Koordinator Divisi Kesekretariatan, Nuraini, mengatakan peserta Kongres XVI Fatayat NU adalah seluruh pengurus pimpinan cabang, pimpinan wilayah, dan pimpinan cabang istimewa. 


Kongres kali ini bakal diikuti oleh 34 Pengurus Wilayah (PW), 420 Pengurus Cabang (PC) dari seluruh Indonesia, dan 2 Pengurus Cabang Istimewa (PCI) Fatayat NU. 


“Kalau dari seluruh PW dan PC yang hadir ada 34 PW se-Indonesia dan ada 420 pengurus cabang yang akan hadir di perhelatan kongres sampai nanti tanggal 17 Juli nanti,” ungkap Nuraini, dalam keterangannya, Kamis (14/7/2022) malam. 


Rencananya, Kongres tersebut akan dibuka oleh Wakil Presiden Ma’ruf Amin dan dihadiri oleh Menteri Tenaga Kerja (Menaker) Ida Fauziyah dan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA) I Gusti Ayu Bintang Darmawati. 


Pergantian pimpinan pusat 


Forum pengambilan keputusan tertinggi dalam organisasi itu akan mengagendakan pergantian pimpinan umum Fatayat NU. Di samping itu, forum juga akan mengagendakan perancangan arah organisasi dan program kerja selama lima tahun. 


Dua nama kandidat yang maju sebagai ketua umum Fatayat NU yakni Margaret Aliyatul Maimunah dan Ai Maryati Sholihah. Kedua kandidat tersebut tercatat sebagai Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) periode 2017-2022.


Masing-masing kandidat membawa komitmen untuk membuat terobosan baru dalam organisasi. Seperti Margaret, ia mengatakan alasan kesiapan dirinya menjadi ketum Fatayat NU karena merasa terpanggil untuk lebih berkecimpung dalam program strategis Fatayat NU bagi kemaslahatan umat.


Sedikitnya, terdapat tiga gagasan utama yang ia bawa untuk maju mencalonkan diri antara lain penguatan kaderisasi, penguatan kajian keislaman anak dan perempuan, pemanfaatan teknologi. 


Sementara itu, Maryati Solihah, memiliki konsen terhadap reorganisasi sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki Fatayat NU. Ia menuturkan, reorganisasi yang efektif pada tubuh Fatayat NU diyakininya akan menciptakan tatanan yang dinamis sehingga Fatayat bisa terlibat dalam perumusan kebijakan strategis, utamanya menyangkut kajian anak dan perempuan.


Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Syamsul Arifin