Nasional

Koordinator 'Ayo Mondok' Sesalkan Pernyataan Buwas Terkait Narkoba di Pesantren

Ahad, 13 Maret 2016 | 22:19 WIB

Pacitan, NU Online
Koordinator Nasional Gerakan Ayo Mondok, KH Luqman Harits Dimyathi menyayangkan pernyataan Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Budi Waseso terkait rumor penggunaan narkoba di lingkungan pesantren. Gerakan Ayo Mondok meminta dia menyodorkan data terkait pernyataanya.

“Kita pertanyakan maksud pernyataan Pak Buwas (Budi Waseso) itu apa? Kita sangat menyesalkan ada seorang pejabat publik yang berbicara itu dengan tidak ada data yang jelas. Kita sangat menyayangkan itu,” tegas Kiai Luqman kepada NU Online di Pacitan, Jawa Timur, Ahad malam (13/3).

Katib Syuriyah PBNU itu menyebut tidak ada pesantren di bawah naungan asosiasi pesantren se-Indonesia atau Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU yang terlibat dalam kasus penyalahgunaan narkoba.

“Sebenarnya kasus narkoba masuk pesantren di Sumenep itu belum jelas. Identitas santrinya pun tidak jelas. Tapi oleh media disebut 'santri' dan dibesar-besarkan. Ini berita yang menyesatkan. Pesantren selama ini sangat antinarkoba,” jelas pengasuh Pesantren Tremas Pacitan ini.

Dengan adanya pernyataan itu, lanjut Kiai Luqman, kalangan pesantren merasa sangat dirugikan. Citra pesantren yang selama ini menolak adanya narkoba seakan runtuh dengan munculnya kabar tersebut. Terlebih sekarang ini kalangan pesantren tengah getol mengampayekan gerakan Ayo Mondok, sebuah gerakan yang mengajak masyarakat untuk memilih pesantren sebagai tujuan utama menuntut ilmu.

“Kami sadar gerakan ini pasti banyak tantanganya, banyak orang yang tidak suka dengan gerakan Ayo Mondok. Dalam setiap kehidupan pasti ada yang like dan dislike itu ada,” imbuhnya.

Menurut informasi, dalam waktu dekat gerakan Ayo Mondok akan mengadakan silaturahim nasional (silatnas) dengan mengumpulkan para kiai pengasuh pesantren. Silatnas Ayo Mondok digelar dalam rangka memperkuat jati diri pesantren sebagai lembaga pendidikan yang berada di garis terdepan melawan segala bentuk radikalisme dan narkoba. 

“Kita ingin menampakkan kepada pemerintah, kepada masyarakat bahwa gerakan Ayo Mondok ini harus didukung oleh semua pihak. Tentunya oleh pemerintah itu sendiri,” pungkas Kiai Luqman. (Zaenal Faizin/Zunus)