Nasional

Kunjungi PBNU, Muslim Australia Berasa Dapat Energi Baru sebagai Minoritas

Kam, 21 September 2023 | 14:00 WIB

Kunjungi PBNU, Muslim Australia Berasa Dapat Energi Baru sebagai Minoritas

Sejumlah Muslim Australian saat melakukan pertemuan dengan pengurus PBNU di lantai 5 kantor PBNU Jakarta, Rabu (20/9/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online 

Sejumlah delegasi Australia Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) mengunjungi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Rabu (20/9/2023). Aisha Elmir, peserta AIMEP, merasa bangga bisa hadir belajar tentang NU. Ia mengaku mendapatkan energi baru setelah berkunjung ke PBNU.


"Menjadi Muslim minoritas di Australia tidak merasa tambah kuat," katanya.


Ia juga berharap ke depan, hubungan Australia Indonesia dapat semakin cerah. "Dan koneksi kita di masa depan bakal cerah," ujarnya. Aisyah juga mengungkapkan bahwa banyak peserta dari Indonesia sehingga ke depan insyaallah dapat berkolaborasi dengan baik ke depan.


Ia mengaku mendengar NU melalui AIMEP ini. "Saya dengar NU melalui AIMEP ini dan kita berbicara dengan pemimpin NU di sana dan mendengar tentang apa yang NU lakukan," katanya.


Sementara itu, Direktur Mosaic Connections Rowan Gould menyampaikan pihaknya sangat senang dengan kunjungan ini. Ke depan, jejaring komunitas Muslim Indonesia melalui insiatif alumni AIMEP bisa berkolaborasi.


Rowan juga menyebut bahwa NU merupakan organisasi penting di Indonesia. Sebab, NU memiliki jaringan dari akar rumput sampai di tingkat pemerintahan. "NU esensial dalam tradisi Islam Indonesia," ujarnya.


Dalam kesempatan itu, Munawwir Aziz sebagai peserta asal Indonesia pada program AIMEP itu menyampaikan bahwa NU bukan saja organisasi tradisional, tetapi juga organisasi modern. Betapa tidak, NU menggelar sejumlah agenda internasional dalam jangka waktu setahun kepemimpinan KH Yahya Cholil Staquf kali ini.


Tidak hanya itu, NU juga bergerak dalam upaya melakukan perdamaian di Afghanistan dan Xinjiang. Pun berupaya berkomunikasi untuk perdamaian Israel dan Palestina.


Munawwir juga menguraikan pentingnya sanad dalam NU. Keilmuan dan pengamalan yang dilakukan warga NU memiliki keterhubungan melalui guru atau mursyid dalam tradisi tasawuf dan bersambung hingga Rasulullah saw.


Delegasi AIMEP dari Australia ini disambut oleh Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) PBNU Hj Safira Machrusah dan Sidratun Naim; dan Anggota Badan Pengembangan Jaringan Internasional (BPJI) PBNU Eko Zuhri Ermada dan Abu Bakar Shiddiq Abdul Rahim.