Lembaga Penanggulangan Bencana NU Jelaskan Penyebab Cuaca Ekstrem dan Mitigasinya
Sel, 20 September 2022 | 14:30 WIB
Jakarta, NU OnlineĀ
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan adanya potensi cuaca ekstrem di masa peralihan dari musim kemarau ke musim hujan yang melanda sebagian besar wilayah Indonesia.
Sejumlah imbauan telah diberikan agar masyarakat lebih mewaspadai potensi bencana alam yang disebabkan oleh cuaca ekstrem, seperti curah hujan ekstrem dan banjir besar. Lantas apa penyebab terjadinya cuaca ekstrem?
Wakil Ketua Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Alam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LPBI PBNU) Bidang Lingkungan Hidup dan Perubahan Iklim Maskut Candranegara, menjelaskan cuaca ekstrem yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh sejumlah hal.
āPenyebab cuaca ekstrem disebabkan ada dua kemungkinan. Pertama, cuaca ekstrem dapat terjadi karena puncak musim penghujan yang sedang terjadi,ā ungkap Maskut kepada NU Online, Selasa (20/9/2022).
Kedua, lanjut dia, cuaca ekstrem dapat terjadi karena adanya aktivitas dinamika atmosfer. āIndonesia merupakan daerah pertemuan air dan memiliki penguapan yang kuat,ā tuturnya.
Selain itu, cuaca ekstrem dapat dipicu adanya fenomena atmosfer yakni aktifnya Monsun Asia, dimana angin berhembus secara periodik dari benua Asia menuju benua Australia yang melewati Indonesia.
āBisa juga faktor lain, yaitu adanya suhu hangat permukaan laut di Indonesia dan sekitarnya yang memicu kondensasi menjadi awan hujan dan fenomena gelombang atmosfer,ā kata dia.
Ia melanjutkan, gelombang atmosfer itulah yang kemudian dapat meningkatkan potensi udara basah di sejumlah wilayah di Indonesia sehingga menyebabkan hujan dan cuaca ekstrem.
āPerubahan pola cuaca yang terjadi saat ini dibandingkan dengan tahun-tahun sebelum tidak banyak perbedaan, hanya terjadi pergeseran tempat saja,ā ujarnya.
Urgensi pendidikan mitigasiĀ
Melihat tren perubahan cuaca tersebut, ia menilai pendidikan mitigasi bencana alam bagi masyarakat menjadi hal penting untuk dipelajari.
Mitigasi sambungnya, bertujuan untuk mengenali resiko, penyadaran resiko bencana, serta perencanaan penanggulangan bencana.
āMitigasi bencana mencakup segala upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan usai suatu bencana terjadi.ā terang Maskut.
āPeran serta seluruh elemen anak bangsa wajib melakukan pencegahan melalui mitigasi sebelum bencana datang, seluruh lapisan masyarakat dari paling bawah sampai atas harus paham apa itu mitigasi,ā imbuh dia.
Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Hasil Sidang Sengketa Pilpres 2024: Seluruh Permohonan Anies-Muhaimin Ditolak MK
2
Ini Profil Delapan Hakim MK yang Putuskan Sengketa Pilpres 2024
3
Apa Itu Dissenting Opinion dan Siapa Saja Hakim yang Pernah Melakukannya?
4
Sidang Putusan MK, Berikut Petitum Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud
5
Lolos Perempat Final Piala Asia U-23, Lawan Berat Menanti Timnas Indonesia
6
Terkait Hasil Pemilu, PBNU Serukan Patuhi Putusan Mahkamah Konstitusi
Terkini
Lihat Semua