Nasional

Liga Santri Region VIII Lampung Tolak 5 Hari Sekolah

Rab, 2 Agustus 2017 | 13:04 WIB

Lampung Timur, NU Online
Sepakbola adalah olahraga yang populer di pesantren. Ia menjadi media pemersatu  dalam perbedaan dan mampu menembus sekat-sekat primordialisme. Sementara liga santri merupakan momentum untuk menyatukan kekuatan pesantren dalam menolak kebijakan Mendikbud perihal 5 Hari Sekolah.

Demikian disampaikan Ketua PCNU Lampung Timur KH Zuhdi Adnan ketika menerima rombongan Panitia Pelaksana dan Koordinator Liga Santri Nusantara Regional VIII Lampung di kediamannya, Selasa (1/8).

“Liga Santri Nusantara adalah harus kita manfaatkan sebaik-baiknya, sebagai momentum pesantren untuk menolak kebijakan Full Day School (FDS), pesantren-pesantren di Lampung harus bersatu, satu suara untuk menolak kebijakan tersebut yang tidak pro-pesantren dan tidak pro-madrasah diniyah,” imbuhnya.

“Wajar-wajar saja jika kita menolak Full Day School (FDS) yang jelas mengancam madrasah-madrasah diniyah yang keberhasilannya telah teruji mencetak kader-kader yang berakhlaqul karimah,” imbuhnya.

Menurutnya, Liga Santri Nusantara merupakan momentum para santri untuk menunjukkan kepada seluruh lapisan masyarakat bahwa pesantren adalah lembaga pendidikan yang jauh dari nilai-nilai radikalisme apalagi terorisme. Pesantren adalah perguruan tinggi tertua di republik ini,” imbuh Ketua PCNU Kabupaten Lampung Timur dua periode ini.

Koordiantor Liga Santri Nusantara Region VIII Lampung Munir A Haris menambahkan, agenda nasional ini merupakan ajang silaturahmi antarpesantren se-Provinsi Lampung, mencari bakat terpendam para santri untuk mencetak atlet sepakbola professional.

“Panitia pusat menyiapkan tiga tiket untuk tiga pemain terbaik nasional yang nantinya akan bersekolah sepakbola di markas Bayern Munchen Jerman. Saya berharap mudah-mudahan tiga pemain terbaik nasional itu salah satunya dari Provinsi Lampung,” imbuh mantan aktivis PMII Yogyakarta ini.

Menanggapi pandangan Ketua PCNU Lampung Timur tentang Full Day School (FDS), Munir berjanji melalui momentum Liga Santri Nusantara ini akan semakin memasifkan penolakan tersebut. (Akhmad Syarief Kurniawan/Alhafiz K)