Nasional

Literasi dan Numerasi Jembatani Metode Problem Solving untuk Pembelajaran di Sekolah

Jum, 10 Maret 2023 | 12:30 WIB

Literasi dan Numerasi Jembatani Metode Problem Solving untuk Pembelajaran di Sekolah

Pendidik punya mandat melatih anak didiknya untuk berpikir dan mencari solusi kehidupan untuk bekal masa depan. (Foto: NU Online/Freepik)

Jakarta, NU Online 
Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif Nahdlatul Ulama (NU) menekankan peningkatan kualitas pendidikan di satuan pendidikan LP Ma’arif NU lewat literasi dan numerasi sebagai jembatan memasukkan metode problem solving untuk pembelajaran di sekolah. 


“Pembelajaran problem solving sebagai pendekatan pembelajaran sangat penting karena metode itu mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam berpikir tinggi,” kata Sekretaris LP Ma’arif NU Harianto Oghie, kepada NU Online, Jumat (10/3/2023). 


Ia menilai metode problem solving dalam pembelajaran memegang peranan yang sangat penting di sekolah. Problem solving atau pemecahan masalah merupakan proses pemikiran dan pencarian jalan keluar. Proses pemecahan masalah ini dapat melalui beragam cara, seperti melalui pengalaman masa lalu, berdasarkan firasat, trial and error, pemikiran ilmiah dan secara rasional.


“Nah, pemecahan masalah ini juga tugas seorang pendidik. Bagaimana anak-anak didik mampu menganalisa dan mengekspresikan diri secara kreatif serta mampu mengenal, dan menyelesaikan masalahnya sendiri, ya, tentunya dengan praktik baik sebagai model dari gurunya,” kata dia. 


Lebih lanjut, Oghie menegaskan bahwa tugas seorang pendidik bukan sebatas mengajarkan anak didik untuk membaca, menulis, dan menghafal saja. Lebih dari itu, pendidik punya mandat melatih anak didiknya untuk berpikir dan mencari solusi kehidupan untuk bekal masa depan. 


“Tugas kita sebagai pengajar/pendidik bukan hanya mengajarkan anak-anak untuk bisa membaca, menulis, dan menghafal. Lebih dari itu, anak-anak harus mampu memahami literasi dan numerasi dalam kehidupan sehari-hari. Karena literasi numerasi bukan bertujuan mengenal dan menghafal huruf dan angka saja, tapi juga jadi metode pemecahan solusi,” ungkapnya. 


Senada, Wakil Bendahara Umum PBNU, KH Fahmi Akbar Idris menyampaikan betapa pentingnya mengenalkan literasi dan numerasi kepada anak didik dari awal masuk sekolah. Karena pemahaman dan analisa yang baik harus ditanamkan sejak dini.


Namun, sambung dia, pada kenyataannya menerapkan tersebut adalah hal yang sangat sulit. Itulah mengapa mencerdaskan anak bangsa itu ditegaskan dalam undang-undang. 


“Maka tugas kita ini sangat mulia, barangkali juga salah satu alasan kita masuk surga adalah menimba ilmu sebanyak-banyaknya, dan menerapkannya semaksimal mungkin,” katanya. 


Kendati sulit untuk diterapkan, namun Fahmi yakin para pendidik di lingkungan NU dapat mengimplementasikannya dengan baik melalui metode-metode pembelajaran yang sudah diterapkan di sekolah. 


“Di zaman ini, mereka tidak boleh hanya mempelajari keahlian-keahlian monoton. Semoga perjuangan bapak ibu dapat membuahkan hasil yang luar biasa,” tandasnya. 


Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Syamsul Arifin