Jakarta, NU Online
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas) yang dicanangkan Direktorat Promosi Kesehatan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes RI, bekerja sama dengan sejumlah organisasi kemasyarakatan, salah satunya Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK PBNU). LK PBNU mewujudkannya dalam Germas di Pesantren. Sosialiasi Germas di Pesantren akan digelar pada awal Oktober 2016 untuk wilayah Jawa Barat, dan dijadwalkan pekan keempat Oktober di Jawa Timur.
Dian Dipo, Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat, Direktorat Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengatakan pada Kamis (29/9), Germas dilakukan oleh semua kelompok umur, baik di sekolah, pesantren, rumah, kantor, dan di mana pun. Sehingga apabila LK PBNU turut menyosialisasikan Germas, diharapkan akan ada sosialisasi yang menyeluruh karena jangkauan PBNU yang luas.
"Germas memiliki tiga fokus kegiatan, yaitu melakukan aktivitas fisik, konsumsi buah dan sayur yang tepat, dan pemeriksaan kesehatan secara dini. Dalam wujud yang real, dengan melakukan tiga hal ini, diharapkan jumlah kasus penyakit di lingkungan pesantren, akan berkurang, dan kesehatan akan lebih terjaga," jelas Dian.
Pelibatan ormas dalam Germas, menurut Dian karena dalam ormas ada yang memimpin, yang tahu kebudayaan atau kebiasaan masyarakat dalam kelompok itu. Sehingga pelibatan ormas memungkinkan apa yang tidak dapat dilakukan langsung dari pusat terhadap individu-individu, dapat ditularkan melalui kelompok ini.Â
Kelompok atau ormas itulah yang akan menterjemahkan ke dalam kebiasaan kehidupan mereka selama ini, sehingga lebih tepat sasaran. Misalnya kebiasaan olah raga yang dilakukan kelompok atau ormas, tidak menjadi masalah bagi individu-individu dalam kelompok tersebut, bahkan bisa menjadi contoh bagi yang belum melakukannya dengan baik.Â
Keterlibatan ormas dapat bersinergi dengan Dinas Kesehatan atau Pemerintah. Pemerintah, kata Dian mendukung dalam arti misalnya penyediaan fasilitas. Sehingga pemerintah-lah yang menyiapkan fasilitas untuk melakukan tiga kegiatan dalam Germas. (Kendi Setiawan/Fathoni)