Nasional

LKNU Bekali Pencegahan Stunting 150 Tokoh Agama Brebes

NU Online  ·  Rabu, 10 Juni 2015 | 04:02 WIB

Brebes, NU Online
Pengurus Pusat Lembaga Kesehatan Nahdhlatul Ulama (LKNU) memberikan pembekalan kepada 150 tokoh agama di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, tentang pencegahan stunting atau gangguan pertumbuhan tubuh secara maksimal (cebol). Program hasil kerja sama dengan UNICEF ini digelar secara bergelombang.
<>
Gelombang pertama  dilaksanakan  di Pondok Pesantren Al Hikmah Benda Sirampog untuk 44 tokoh agama dari Kecamatan Tonjong, 3-5 Juni 2015; gelombang kedua di Pondok Pesantren Assalafiyah 2  (52 tokoh agama Wanasari dan Jatibarang), 8-10 Juni 2015; dan gelombang ketiga di Pondok Pesantren Assalafiyah 1 (44 dari Bulakamba dan Ketanggungan), 12-14 Juni 2015.

Materi yang diberikan selama 3 hari meliputi Kebijakan Pemerintah Kabupaten Brebes tentang pencegahan stunting, gizi ibu hamil, pemenuhan hak anak, peran keluarga dalam tumbuih kembang anak dilihat dari sudut agama Islam, pentingnya penggerakan dan penyuluhan tokoh agama, praktek dakwah stunting, dan penyusunan rencana tindak lanjut.

"Angka prevalensi stunting di Kabupaten Brebes yang cukup tinggi, dimana menurut Data Riskesdas 2013 tercatat stunting di Brebes sebanyak 37 persen, ini mestinya menjadi persoalan serius yang harus di cegah bersama-sama, karena jika ke depan dibiarkan, maka generasi yang akan datang menjadi generasi yang lemah, dan ini menjadikan persoalan bagi daerah juga persoalan nasional, ujar Umi Wahyuni Koordinator Program Pencegahan Stunting LKNU, Rabu (9/6).

Umi juga menambahkan, tokoh agama yang dilatih tahun ini difokuskan pada 35 desa intervensi Program Keluarga Harapan (PKH) Prestasi, dengan perincian 5 kecamatan yakni Tonjong, Jatibarang, Wanasari, Bulakamba, dan Ketanggungan. untuk Desa intervensi antara lain: Pepedan, Purwodadi, Galuh Timur, Kalijurang, Tonjong, Linggapura, Watujaya, Kutayu, Kutamendala, Karangjongkeng, Negarayu, Kupu, Kertabesuki, Sawojajar, Klampok, Dukuhringin, Jagalempeni, Wanasari, Pebatan, Sigentong, Siasem, Jatibarang Kidul, Kertasinduyasa, Kendawa, Jubang, Cipelem, Petunjungan, Banjaratma, Tegalglagah, Luwungragi, Kluwut, Padakaton, Ketanggungan, Dukuhturi, dan Baros.

"LKNU akan memberikan dukungan kepada 35 desa terutama untuk kegiatan pelaksanaan selama 4 bulan ke depan, semua tokoh agama yang sudah dilatih diharapkan untuk melakukan penggerakan dan penyuluhan baik di keluarga penerima PKH, majlis taklim, pondok pesantren, jamiyahan, dan pertemuan lainnya, dengan harapan warga NU yang disosialisasikan nantinya bisa memahami dan mau berbuat terbaik untuk masa depan generasi yang akan datang," imbuhnya.

Di setiap pelatihan yang diselenggarakan, setiap peserta juga diberikan pembekalan dari fasilitator PP LKNU Sulthonul Huda tentang cara mengisi matrik penggerakan dan penyuluhan. Matrik ini untuk memudahkan peserta pada akhirnya saat melakukan pertanggungjawaban administrasi kepada LKNU.  Sisi yang lain juga ada praktek dakwah dari peserta dalam membawakan dakwah pencegahan stunting, dikasih waktu masing-masing 7 menit. (Wasdiun/Mahbib)