Nasional

LPBINU Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem Hingga Awal Februari

Sel, 30 Januari 2024 | 08:00 WIB

LPBINU Imbau Masyarakat Waspada Hadapi Cuaca Ekstrem Hingga Awal Februari

Ilustrasi cuaca ekstrem, petir yang menyambar. (Foto: freepik)

Jakarta, NU Online

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprediksi cuaca ekstrem melanda Jakarta dan sekitarnya berupa curah hujan sedang hingga lebat, setidaknya hingga awal bulan Februari sebagai dampak dari beberapa peristiwa atmosfer.


Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim (LPBI) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengimbau masyarakat untuk waspada dalam menghadapi cuaca ekstrem yang diprediksi akan berlangsung pada 29 Januari hingga 1 Februari 2024.


"LPBI PBNU mengimbau masyarakat Jakarta perlu waspada berkaitan dengan cuaca ekstrem yang menimbulkan hujan lebat, hujan disertai kilat hingga awal Februari nanti," ujar Pelaksana Tugas (Plt) Ketua LPBI PBNU, Maskut Candranegara kepada NU Online, Senin (29/1/2024).


Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir dapat meningkatkan risiko korsleting listrik, terutama di wilayah padat penduduk. Maskut menyarankan masayarakat untuk mematikan barang elektronik jika tidak digunakan, menjauhkan benda yang mudah terbakar, dan memastikan kompor gas diperiksa lagi sebelum meninggalkan rumah.


"Selain itu perlu juga melakukan pemeriksaan instalasi listrik secara berkala," imbuhnya.


Ia juga menyarankan agar masyarakat tetap di rumah selama cuaca ekstrem untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Disarankan untuk tidak berteduh di bawah pohon. Jika dalam kondisi darurat, dapat menghubungi Call Center Jakarta Siaga 112.


"Kami juga meminta agar seluruh dinas saling berkoordinasi untuk mengantisipasi potensi kebakaran akibat cuaca ekstrem. Dilakukan sosialisasi pencegahan kebakaran nomor yang bisa dihubungi saat terjadi kebakaran serta upaya penanggulangan penyelamatan," pungkas Maskut.


Sementara itu, BMKG mengidentifikasi potensi hujan dengan intensitas ringan hingga lebat masih dapat terjadi di beberapa wilayah Indonesia.


Dalam 24 jam terakhir hingga 28 Januari 2024 pukul 07.00 WIB, hujan dengan intensitas tinggi terjadi di beberapa wilayah seperti: Banten (118 mm), Bali (73.9 mm), Nusa Tenggara Timur (70.0 mm), DKI Jakarta (62 mm), dan DI Yogyakarta (56.4 mm).


Mencermati hasil analisis dinamika atmosfer terkini, potensi hujan dengan variasi intensitas yang beragam di wilayah Indonesia diprediksi masih dapat terjadi hingga memasuki periode awal bulan Februari 2024, kondisi tersebut dipicu oleh:


Pertama, aktivitas angin Monsun Asia yang disertai adanya potensi dingin sehingga berpengaruh terhadap peningkatan massa udara basah di wilayah Indonesia bagian barat dan selatan ekuator.


Kedua, masih aktifnya gelombang ekuator Rossby dan Kelvin di sekitar wilayah Indonesia bagian tengah turut memicu pembentukan awan hujan.


Ketiga, terbentuknya pola belokan dan pertemuan angin yang memanjang di selatan ekuator sebagai dampak dari penguatan angin Monsun Asia.