Nasional

Mahasiswa Unusa Juara Video Pendek Kesehatan di Perancis

Jum, 28 September 2018 | 12:30 WIB

Mahasiswa Unusa Juara Video Pendek Kesehatan di Perancis

Mohammad Qoimam Bilqisthi Zulfikar (kanan) bersama Dubes RI Perancis.

Jombang, NU Online
HM Zulfikar As’ad selama sepekan lebih melakukan lawatan ke sejumlah negara di Eropa. Berbagai kegiatan diikuti saat berada di benua biru tersebut. Berikut penuturannya kepada NU Online saat ditemui di kediamannya, kawasan Pondok Pesantren Darul Ulum Peterongan Jombang, Jawa Timur. 

“Selama delapan hari kami  melakukan kunjungan ke Eropa bersama Ketua Yayasan Universitas Pesantren Tinggi Darul Ulum atau Unipdu yakni HM Zaimuddin W As’ad beserta istri yang juga Direktur Pusat Studi Al-Qur’an, Hj Umi Hasunah,” kata HM Zulfikar As’ad, Jumat (28/9).

Negara Eropa yang dikunjungi adalah Perancis, Belanda dan Spanyol. “Kunjungan pertama dilakukan ke negara Perancis dalam rangka menghadiri undangan dari kampus yang sangat masyhur yaitu Universitas Sorbonne Paris,” jelas pimpinan di Unipdu Peterongan Jombang tersebut. 

Hal itu dilakukan lantaran sang anak, M Qoiman Bil Qisty Zulfikar berhasil meraih penghargaan untuk jenis lomba video pendek tentang pendidikan kesehatan reproduksi Islam berbahasa Perancis bersama lima mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Suarabaya (Unusa). 

“Saya sangat bersyukur atas penghargaan yang diraih putra kami ini, yang ternyata mampu bersaing dengan remaja-remaja dari berbagai negara,” ungkapnya. Bahkan kontingen dari Unusa ini menjadi satu-satunya wakil dari Indonesia dan Asia di antara empat peraih yang lain yang berasal dari Amerika Serikat, Italia, Amerika Latin dan Perancis sendiri, lanjut Gus Ufik, sapaan akrabnya.

Selama penerimaan award di kampus Sorbonne tersebut, rombongan didampingi atase Pendidikan Kedubes RI Rully F Sukarno. “Dan atas komunikasi yang baik dari ketua yayasan, kami juga mendapat jamuan khusus sebagai tamu negara dari Duta Besar RI untuk Perancis, Monaco dan Andora yaitu Bapak Letjen (Pur) Hotmangaradja M Pandjaitan,” katanya.

Menurut Gus Ufik, potensi anak muda Indonesia sebenarnya tidak kalah dengan anak muda dari belahan dunia lain. ”Hanya perlu pendampingan dan kesempatan yang lebih luas untuk mendapatkan akses berkompetisi di tingkat dunia,” sergahnya.

Mohammad Qoimam Bilqisthi Zulfikar adalah mahasiswa Fakultas Kedokteran Unusa yang juga penutur bahasa Prancis atau frankofon. Qoim, sapaan akrabnya, mewakili tim Unusa menerima penghargaan sebagai pemenang kategori Prix du Buzz dalam Festival International du Film de Promotion de la Santé des Étudiants atau festival film internasional pelajar yang mengampanyekan kesehatan atau Finpret 2018.

Penganugerahan diberikan Kamis (13/9) lalu di kampus UPMC (Université Pierre et Marie Curie, Paris VI) yang sekarang menjadi Sorbonne Université, Paris, Prancis.

Finpret 2018 sendiri merupakan kegiatan tahun kedua penyelenggaraan dan mengambil tema 'Bien-être et Sexualité' atau kesehatan dan seksualitas.

Dari 254 film pendek yang berpartisipasi, diseleksi 24 film terbaik untuk nominasi festival yang memiliki empat kategori juara.

Ada empat kategori pemenang yakni Prix du Jury, Prix des Étudiants, Prix Sorbonne Université, dan Prix du Buzz. Film pendek 5 Axes de la Jeunesse dans l'Éducation de la Santé Sexuelle atau lima sumbu pemuda dalam pendidikan kesehatan seksual karya tim mahasiswa Unusa Surabaya memenangkan kategori Prix du Buzz sebagai film yang paling banyak ditonton. (Ibnu Nawawi)