Nasional HARI KANKER SEDUNIA

Mengenal Tanda-tanda Penyakit Kanker

Sel, 4 Februari 2020 | 09:45 WIB

Mengenal Tanda-tanda Penyakit Kanker

Dokter Dr Syifa Mustika (berkaos hijau) pada acara bakti sosial PDNU Malang. (Foto: Dok. dr Syifa)

Jakarta, NU Online
Masyarakat dunia memperingati tanggal 4 Februari sebagai Hari Kanker. Hari Kanker Sedunia dibentuk oleh Union for International Cancer Control (UICC) untuk mendukung Deklarasi Kanker Dunia yang dibuat tahun 2008. Peringatan Hari Kanker bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kanker dan mendorong pencegahan, deteksi, dan pengobatan kanker.  

Dokter Dr Syifa Mustika SpPD-KGEH, FINASIM dari Persatuan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Cabang Malang, Jawa Timur, mengatakan kanker adalah penyakit yang diakibatkan pertumbuhan tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah dari sel jaringan normal menjadi sel kanker.

Dalam perkembangannya, sel-sel kanker ini dapat menyebar ke bagian tubuh lainnya dari pengidap sehingga dapat menyebabkan kematian. Kanker sering dikenal oleh masyarakat sebagai tumor, padahal tidak semua tumor adalah kanker.

“Tumor adalah segala benjolan tidak normal atau abnormal. Tumor dibagi dalam dua golongan, yaitu tumor jinak dan tumor ganas. Kanker adalah istilah umum untuk semua jenis tumor ganas,” jelas Dokter Syifa, Selasa (4/2).

Kanker atau yang juga disebut neoplasma ganas, lanjut dia, adalah penyakit yang ditandai dengan kelainan siklus sel khas yang menimbulkan kemampuan sel untuk tumbuh tidak terkendali, ditandai dengan pembelahan sel melebihi batas normal; menyerang jaringan biologis di dekatnya; dan bermigrasi ke jaringan tubuh yang lain melalui sirkulasi darah atau sistem limfatik, disebut metastasis.

“Tiga karakter ganas inilah yang membedakan kanker dari tumor jinak. Sebagian besar kanker membentuk tumor, tetapi beberapa tidak, seperti leukemia,” lanjutnya.
 

Kanker dapat menyebabkan banyak gejala yang berbeda, bergantung pada lokasi dan karakter keganasan, serta ada tidaknya metastasis. Diagnosis biasanya membutuhkan pemeriksaan mikroskopik jaringan yang diperoleh dengan biopsi. Setelah didiagnosis, kanker biasanya dirawat dengan operasi, kemoterapi, atau radiasi.

Dokter Syifa yang spesialis Penyakit Dalam ini menyebutkan, ada banyak jenis pengobatan penyakit kanker. Karenanya jenis-jenis pengobatan yang diberikan akan tergantung pada jenis kanker yang diderita dan stadiumnya.

Adapun jenis-jenis terapi untuk mengatasi penyakit kanker adalah operasi, terapi radiasi, kemoterapi, imunoterapi, terapi berbasis target, terapi hormone, transplantasi, sel punca, terapi gen.

“Pilihan pengobatan bisa tunggal tetapi kebanyakan pasien mendapat kombinasi pengobatan, seperti operasi dengan kemoterapi dan atau terapi radiasi,” ujar lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Brawijaya, Malang ini. 

Namun, ketika seorang pasien membutuhkan pengobatan kanker, kata dia, perlu dilakukan diskusi dengan dokter terkait pilihan terbaik dalam pengobatan.

Menurut Dokter Syifa, sejauh ini di Indonesia terapi untuk kanker sangat komprehensif dan terpadu. Terapi sel punca juga mulai menjadi pertimbangan berdasarkan hasil riset, namun masih menjadi perdebatan dari berbagai segi baik etika maupun keilmuan. 

“Terapi genetik masih menjadi wacana untuk di Indonesia, namun bukan tidak mungkin juga menjadi pilihan di masa yang akan datang,” imbuhnya.

Pewarta: Kendi Setiawan
Editor: Musthofa Asrori
Â