Nasional

Menkumham Minta NU Bantu Tegakkan Keadilan di Masyarakat

Rab, 13 Maret 2024 | 20:51 WIB

Menkumham Minta NU Bantu Tegakkan Keadilan di Masyarakat

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna Laoly saat di PBNU, Jakarta, Rabu (13/3/2024) sore (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) RI Yasonna Laoly mengajak NU untuk bersama-sama menegakkan keadilan di masyarakat.


Ia menyampaikan hal itu selepas bertemu langsung Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama KH Yahya Cholil Staquf di kantor PBNU, Jl. Kramat Raya, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (13/3/2024) sore.


"NU merupakan suatu organisasi Muslim terbesar dengan umat yang terbesar (di) Indonesia, tentu kalangan masyarakatnya, juga Nahdliyin, banyak menemukan masalah-masalah dalam bisnis (dalam) kehidupan sehari-hari; (menemukan) sengketa-sengketa," katanya.


Yosonna mengatakan, bagi masyarakat yang kurang mampu, bantuan hukum itu sangat diperlukan saat menemui kasus-kasus yang menimpanya. Oleh karena itu, ia meminta agar NU mengulurkan tangan membantu penegakkan hukum kepada mereka.


"Kami di Kementerian Hukum dan HAM punya anggaran, tapi sangat terbatas, kecil jumlahnya kepada organisasi-organisasi bantuan hukum bagi yang sudah terverifikasi diberikan dana untuk membantu masyarakat kecil, untuk membela kasus," jelas Yasonna.


Yasonna pejabat pendukung zakat
Lebih lanjut, Yasonna mengajak seluruh pegawai yang berada di bawah naungan Kemenkumham agar dapat membayarkan zakat. Terbukti ia tahun ini dan tahun lalu mendapatkan Zakat Award kategori pejabat pemerintah pendukung zakat.  


"Saya mendorong dan memberikan guidance kepada jajaran kementerian hukum dan HAM dan ini tentunya merupakan jumlah yang sangat besar. Itu kan sangat penting untuk zakat, untuk membantu orang-orang yang tidak berkecukupan, banyak hal lainnya untuk tujuan sosial dan sebagainya," katanya. "Ini barangkali adalah panggilan kemanusiaan dalam menolong sesama,” tambahnya.


Ia mengaku, meskipun bukan beragama Islam, tetapi pernah waktu di istana mendorong agar pegawai-pegawainya melalui sekretaris jenderal untuk berzakat. 


“Galakkan supaya teman-teman dan pegawai-pegawai kita melakukan itu," terangnya.