Jakarta, NU Online
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menegaskan tak akan ada aksi sweeping di bulan Ramadan ini. Menag mengatakan telah berkomunikasi dengan ormas-ormas di Indonesia agar menahan diri untuk tidak melakukan sweeping selama bulan Ramadhan.
Menag menyampaikan bulan Ramadhan adalah bulan di mana setiap umat Islam diberikan kesempatan melatih diri dan mengendalikan hawa nafsu masing-masing. Karena itu, ia berharap setiap masyarakat saling menghormati bulan suci ini. Sehingga tidak melakukan hal-hal yang bisa berpotensi menimbulkan kerawanan sosial.
"Semuanya sudah kami komunikasikan, seperti juga imbauan dari MUI bahwa setiap kita mari dijaga kesucian bulan Ramadan ini, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang berpotensi menimbulkan kegaduhan atau kerawanan sosial secara umum," katanya di Kantor Kemenag, Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Ahad (5/5).
Menurutnya, lebih baik di bulan Ramadhan umat Muslim saling menjaga ibadah dengan penuh keridhaan kepada Allah Swt, sehingga tidak ada hal-hal yang menimbulkan kerawanan dapat dihindari.
"Jadi kalau ada hal-hal yang dinilai tidak pada tempatnya, saya berharap mohon setiap kita tidak mengambil tindakan sendiri, atau main hakim sendiri," ujarnya.
Menurut Lukman, anggota ormas Islam bisa menyampaikan laporan kepada aparat penegak hukum. Sebab, kata dia, polisilah yang memiliki kewenangan melakukan sidak sejumlah tempat. Lukman mengatakan, aksi sweeping harus berdasarkan hukum.
Menjelang Ramadan, Lukman mengatakan kementeriannya telah melakukan sosialisasi kepada sejumlah ormas, juga imbauan dari Majelis Ulama Indonesia untuk menjaga kesucian bulan Ramadhan. "Sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang berpotensi menimbulkan kegaduhan atau kerawanan sosial secara umum," pungkasnya. (M Choirurojikin/Kendi Setiawan)