Nasional RAKERNAS PERGUNU

Moeldoko Ungkapkan Cara Pergunu Mengambil Peran Atasi Krisis Global

Sab, 17 Juni 2023 | 22:30 WIB

Moeldoko Ungkapkan Cara Pergunu Mengambil Peran Atasi Krisis Global

Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko saat pembukaan Rakernas Pergunu, Sabtu (17/6/2023) mengatakan Pergunu memiliki peran sentral bagi bangsa dan negara untuk menghadapi perubahan dan tantangan dunia. (Foto: Pergunu)

Majalengka, NU Online
Saat ini dunia mengalami perubahan situasi akibat kondisi geopolitik yang selalu berubah dan itu menjadi tantangan bagi perkembangan dunia ke depannya.


Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko saat pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu), Sabtu (17/6/2023) mengatakan Pergunu memiliki peran sentral bagi bangsa dan negara untuk menghadapi situasi tersebut.


"Situasi global saat ini telah berubah dengan cepat. Geent speed-nya luar biasa. Ada risiko di dalamnya, very complexity dan sering mengejutkan. Belum lagi dunia saat ini mengalami perubahan situasi dengan kondisi geopolitik yang selalu berubah dan itu menjadi game changer bagi perkembangan dunia ke depan," kata Moeldoko.


Ditambah lagi, lanjut dia, dengan adanya perang Rusia-Ukraina juga telah membawa perubahan yang luar biasa, diperburuk lagi dengan kondisi residu dari Covid-19. "Sehingga dunia saat ini telah mengalami sebuah krisis yaitu krisis ekonomi global, krisis finansial global, krisis energi, dan krisis keamanan dunia, krisis makanan dunia," ujarnya.


"Untuk itu dalam menghadapi situasi seperti yang saya gambarkan ini maka peran sentral Pergunu menjadi sesuatu yang penting bagi bangsa dan negara di tengah lingkungan global yang saya gambarkan itu," ujar Moledoko dalam pembukaan Rakernas Pergunu di Alun-alun Leuwimunding, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.

 

Mewujudkan Indonesia sebagai negara maju
Lebih lanjut Moeldoko mengatakan ada 5 gambaran negara maju. Kelimanya adalah

  1. Setiap warganya tidak ada yang tertinggal di dalam meraih cita-cita
  2. Semua warganya harus bisa menikmati hasil-hasilnya dari negara yang demokratis
  3. Negara memperlakukan sama terhadap semua warganya
  4. Memiliki pengetahuan dan teknologi yang sebanding dengan negara-negara yang sudah maju
  5. Mampu menjaga dan memelihara dari lingkungan global yang begitu kompetitif.
 

"Strateginya bagaimana menuju ke sana? Yang pertama adalah pembangunan sumber daya manusia. Pergunu satu-satunya lembaga perguruan NU yang mampu mencetak, tidak hanya persoalan akademik, tetapi mampu membangun sebuah karakter yang kuat, itu kelebihannya. Betapa pembangunan karakter di lingkungan pendidikan Islam itu sungguh-sungguh sangat kuat," jelasnya.


Menurutnya mewujudkan kemandirian pesantren yang memiliki sumber daya ekonomi, kuat dan berkelanjutan merupakan hal penting.

 

Oleh karena itu, lanjutnya, memperkuat pesantren sebagai salah satu pilar pembangunan ekonomi menjadi hal yang sangat penting. Dengan visi itu, pemerintah mengembangkan program kemandirian pesantren dengan sasaran piloting pada tahun 2021 ada 105 pesantren, pada tahun 2022 sejumlah 500 pesantren, 2024 nanti ada 1500 pesantren yang mandiri.


"Hanya dengan pembangunan karakter sebuah bangsa akan selalu eksis menghadapi lingkungan yang berubah dengan sangat cepat," pungkasnya.


Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Kendi Setiawan