Nasional

Muslimat NU Gelar Webinar Literasi Keuangan bagi Pegiat UMKM di Indonesia 

Ahad, 2 Mei 2021 | 16:55 WIB

Muslimat NU Gelar Webinar Literasi Keuangan bagi Pegiat UMKM di Indonesia 

Salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah antara lain dengan menunjang ekosistem pengembangan ekonomi dan keuangan. 

Jakarta, NU Online 
Pengurus Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) bekerjasama dengan Buku Kas menggelar Webinar series Literasi Keuangan bagi Pekerja Mandiri yang ditayangkan pada kanal Youtube Muslimat NU, Ahad (2/5).

 

Ketua VIII PP Muslimat NU, Hj Ariza Agustina mendorong pegiat Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) bahwa untuk mengembangkan usaha agar bertahan di segala kondisi. Dalam hal ini sangat diperlukan keterampilan dan kecerdasan mengelola keuangan bisnis yang digeluti. 

 

"Bagi negara secara makro bisnis yang dikelola bukan hanya memberi kesejahteraan bagi para pelaku (bisnis) dan keluarganya, tetapi juga akan mampu memberikan lapangan kerja bagi warga sekitarnya," kata Ariza. 

 

Ariza menuturkan, salah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat adalah dengan menunjang ekosistem pengembangan ekonomi dan keuangan. 

 

"Upaya ini merupakan strategi penting program besar meningkatkan inklusi dan literasi keuangan dalam dunia yang mengglobal," tuturnya. 

 

Globalisasi yang membangun sistem organisasi dan komunikasi antarmasyarakat di seluruh dunia, mengikuti sebuah sistem dan kaidah yang sama membuat individu dan negara saling terkait. 

 

"Melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya populer dan bentuk-bentuk interaksi lainnya. Pada gilirannya keterhubungan yang mengglobal tersebut tidak hanya menghubungkan satu lokasi dengan satu lokasi lainnya, tetapi juga menyebabkan suatu kejadian di suatu tempat bisa berdampak di tempat lain," terangnya. 

 

Dalam hal ini Ariza menyontohkan, peristiwa krisis moneter yang terjadi di Amerika dan Thailand yang dampaknya juga dirasakan oleh bangsa Indonesia. Ia berharap melalui program perencanaan keuangan ini dapat membangun dan mengembangkan potensi masyarakat untuk berperan dalam sistem organisasi yang mengglobal tersebut. 

 

"Kita bisa menggunakan bahasa yang sama karena kita tahu tentang hal-hal yang di publikasi melalui media. Jadi, kita bukan hanya menjadi penonton dan pengkonsumsi dalam perkembangan globalisasi kini," ungkapnya. 

 

Disampaikan pula oleh Head Of Finance Buku Kas, Jibrilia Alamsjah, seiring dengan perkembangan zaman dan Ilmu pengetahuan banyak sekali bermunculan teknologi-teknologi penunjang yang bisa meringankan aktivitas usaha kecil sehari-hari. 

 

"Jadi, usaha skala mikro dan kecil ini sangat penting untuk menjaga harga dan kecepatan pelayanannya. Tapi, bayangkan bagaimana kita bisa menjaga ini semua kalau banyak pekerjaan yang harus kita jalankan di waktu yang sama? Nah, ini semua bisa dibantu dengan kita mengetahui alat yang bisa menunjang kinerja kita sehari-hari," kata Jibrilia. 

 

Menurutnya dalam menjalankan usaha ada tiga fungsi penting yang perlu diperhatikan untuk mengembangkan dan mempertahankan usaha yaitu penjualan, keuangan, dan operasional. 

 

"Tiga fungsi ini benar-benar harus kita jaga. Tapi kalau kita tidak dibantu oleh orang lain atau suatu aplikasi akan menjadi sulit untuk menjalankannya," terangnya. 

 

Maka dari itu sering kali ditemukan permasalahan keuangan tenaga mandiri UMKM baik dalam pencatatan keuangan ataupun sistem operasional seperti pengiriman barang dan lainnya. 

 

"Dengan adanya teknologi baru dari Buku Kas, kita ada cara baru dalam menyusun keuangan. Misalnya, invoice otomatis yang berupa file pdf yang langsung bisa dikirim ke pelanggan melalui WhatsApp atau aplikasi media sosial lain. Tentunya dengan mencantumkan nama toko pegiat UMKM agar terlihat profesional," imbuh dia. 

 

Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Kendi Setiawan