Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama bekerja sama dengan Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) menyelenggarakan lokakarya membahas pencegahan stunting (kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis) di Favehotel PGC Cililitan, Jakarta Timur, Rabu-Jumat (21-23).
Kegiatan ini diikuti lintas kader dan perempuan sejumlah 50 peserta yang terdiri atas, PC Muslimat NU Bekasi, Bogor, Jakarta Timur, Jakarta Pusat, Jakarta Selatan, Jakarta Utara, Jakarta Barat, Depok, Pulau Seribu, guru PAUD, kader posyandu, dan ustadzah.
Dalam sambutannya, Ketua Program Stunting PP Muslimat NU Hj Nurhayati Said Aqil Siroj mengungkapkan tentang fenomena stunting. Menurutnya keberadaan stunting tidak lahir dengan sendirinya dan bukan tanpa sebab.
Menurut Nurhayati dengan mengutip data UNICEF, ada tiga penyebab stunting. Pertama, penyebab dasar, seperti tingkat pendidikan, kemiskinan, dan disparitas sosial budaya.
Kedua penyebab tidak langsung, seperti ketahanan, pangan, keluarga, perawatan anak serta fasilitas layanan kesehatan. Dan ketiga penyebab langsung yaitu asupan gizi yang kurang dan inveksi penyakit.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat khususnya kaum perempuan untuk mencegah stunting.
Ia berharap, seusai kegiatan, para peserta langsung bisa mensosialisasi kepada masyarakat di lingkungannya melalui wadah yang ada, seperti majelis taklim atau organisasi perempuan.
"Saya harap, ilmu dari sini akan bisa disosialisasikan ke masyarakat baik yang dari muslimatnya, dari posyandu, dari majelis ta'lim," ucapnya.
Kegiatan sendiri dibuka oleh Direktorat Pelayanan Sosial Dasar (PSD) Direktorat Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (PPMD) Kemendesa PDTT Dafrizal Dafantino. (Husni Sahal/Fathoni)