Jakarta, NU Online
Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama (PP Muslimat NU) tengah merancang buku Penguatan Materi Dakwah dan Kurikulum TPQ Al-Qur’an Muslimat NU. Sebab itu, para pengurus Muslimat menggelar workshop mematangkan penulisan buku tersebut , Kamis (20/10) di Hotel Bintang Jakarta Pusat.
Ketua Periodik PP Muslimat NU, Hj Rosmani Soedibyo mengatakan bahwa Msulimat selalu mengikuti perkembangan dan perubahan sosial yang ada. Menurutnya, perlu model dakwah khusus berbasis panduan sehingga adanya buku ini bisa menjadi pegangan para daiyah ke majelis-majelis taklim, TPA, maupun TPQ.
“Harapannya, buku ini nantinya tidak hanya menjadi pegangan Muslimat tetapi juga Ormas perempuan lain. Berbagai problem terkini di buku ini dikemukakan secara detail agar dakwah terarah sesuai dengan perubahan zaman,” ujar Rosmani.
Sekretaris Direktorat Jenderal Bimas Islam Kemenag RI, H Muhammadiyah Amin menuturkan, buku nanti bisa disinergikan dengan program di Bimas. Dia mengapresiasi Muslimat yang terus konsisten dalam dakwah.
“Peran Muslimat NU banyak di bidang pemgembangan manusia dan dakwah. Perlu pengayaan materi sehingga perlu memperbarui model dakwah dalam pembangunan agama dan kemasyarakatan dan harus selalu ditingkatkan,” ujarnya.
Kemampuan Muslimat NU dalam hal ini harus terus diperbarui terhadap kondisi-kondisi masyarakat. Sebab menurutnya, dakwah sering disalahartikan. Juru dakwah seakan tak merasakan apa yang terjadi di tengah masyarakat. Dakwah juga diartikan sempit sehingga dakwah seolah hanya masalah agama saja.
“Masyarakat dari masyarakat fungsional, sosial, saintifik, maupun masyarakat tekonolgi. Saya harapkan kepada Muslimat agar terus meningkatkan model dakwah yang mampu mewujudkan masyarakat damai,” tandas Muhammadiyah Amin.
Sementara itu, Ketua Himpunan Daiyah Muslimat (HIDMAT) NU Hj Mahfudhoh Aly Ubaid mengatakan bahwa buku ini sangat perlu untuk menjadi pegangan dan panduan dakwah bagi dai dan daiyah Muslimat NU.
Mahfudhoh menerangkan bahwa problem menurunnya moralitas di antara anak-anak Indonesia menjadi perhatian penting bagi para dai Muslimat dan dai-dai seluruh Indonesia.
“Di rancangan buku ini juga memuat model dan pengembangan dakwah berdasarkan kontekstualisasi zaman,” ujar Mahfudhoh. (Fathoni)