Najwa Shihab Berani di Tivi, eh, Baca Puisi Ditemani Bapaknya
NU Online · Ahad, 27 Agustus 2017 | 13:34 WIB
Jakarta, NU Online
Inayah Wulandari dan Ratih Sanggarwati didaulat sebagai pemandu acara “Doa untuk Palestina” di Graha Bhakti Budaya Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Kamis malam (24/8). Acara yang diinisiasi Mustasyar PBNU KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) itu menghadirkan belasan penyair dan tokoh untuk membaca puisi.
“Selanjutnya ini adalah...,” ucap Ratih Sanggarwati ketika akan memanggil Najwa Shihab untuk membacakan puisi.
“Selanjutnya ada seorang perempuan yang terkenal sangat berani. Perempuan ini punya acara sendiri di tv, dan di acara tivinya,” Inayah Wahid melanjutkan ucapan Ratih.
Sepertinya hadirin sudah tahu siapa tahu meski Inayah dan Ratih belum menyebutkannya. Dengan deskripsi beberapa kalimat itu, mereka sudah tahu siapa yang akan tampil. Tanpa dikomandoi siapa pun, mereka langsung bertepuk tangan.
“Geer ya, belum tentu kan apa yang mereka pikir,” kata Ratih.
“Dipikir siapa? Wong saya ngomongin OK Jek kok,” jawab Inayah menyebutkan film yang dibintanginya.
“Waduh, promosi,” kata Ratih.
“Di acara tivinya,” lanjut Inayah, “Mbak ini berani banget, selalu mencecar dengan pertanyaan-pertanyaan kritis, dengan tajam. Tapi yang saya bingung, si mbak yang terkenal berani ini, malam ini, mungkin karena terbiasa bergaul dengan hal-hal politik, sosial, ekonomi, mungkin tidak paham puisi,” lanjut putri bungsu KH Abdurrahman Wahid.
“Ngenyek (menghina) banget,” sergah Ratih.
“Mungkin ketakutan. Soale enggak berani baca sendiri, Mbak, malam ini minta ditemani bapaknya.”
Kemudian mereka menyebutkan Najwa Shihab dan Quraish Shihab.
“Abah, sebetulnya ada satu Shihab lagi di ruangan ini, di Indonesia lho, Bah, maksudnya, yang ada di Indonesia, jangan keliru, bukan Shihab yang lain. Namanya Alwi Shihab. Ami Alwi, adiknya Abi. Tadi saya ajak ke panggung, katanya malam ini tugasnya cuma satu, foto kami berdua, dan kirim ke Watshaap grup keluarga Shihab, yang di Indonesia, sekali lagi.
Najwa dan ayahnya yang penulis Tafsir Al-Misbah itu membacakan syair karya Samih Al-Qashim Risalatun minal Mu’taqad atau Surat dari Penjara. Sang ayah membaca versi bahasa Arab, sementara Najwa membaca terjemahannya, yang dilakukan Ulil Abshar Abdalla. (Abdullah Alawi)
Terpopuler
1
Khutbah Idul Adha 2025: Teladan Keluarga Nabi Ibrahim, Membangun Generasi Tangguh di Era Modern
2
Khutbah Idul Adha: Menanamkan Nilai Takwa dalam Ibadah Kurban
3
Bolehkah Tinggalkan Shalat Jumat karena Jadi Panitia Kurban? Ini Penjelasan Ulama
4
Khutbah Idul Adha: Implementasi Nilai-Nilai Ihsan dalam Momentum Lebaran Haji
5
Khutbah Idul Adha Bahasa Jawa 1446 H: Makna Haji lan Kurban minangka Bukti Taat marang Gusti Allah
6
Khutbah Idul Adha: Menyembelih Hawa Nafsu, Meraih Ketakwaan
Terkini
Lihat Semua