Nasional

Nasihat Habib Luthfi soal Kalimat Tauhid: Jangan Cuma Label!

Sen, 10 Desember 2018 | 05:30 WIB

Bogor, NU Online
Rais Aam Idarah Aliyah Jatman (Jam'iyyah Ahlit Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyah) Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya menjelaskan pengaruh kalimat tauhid "Lâilâha illa-Llâh" seharusnya dalam kehidupan sehari-hari umat Islam.

Ia mengutip sebuah hadits qudsi yang mengatakan, "Kalimat Lâilâha illallâh adalah benteng-Ku (Allah). Barangsiapa yang masuk ke dalamnya, berarti ia masuk ke dalam benteng-Ku. Barangsiapa masuk ke dalam benteng-Ku maka selamat dari azab-Ku.”

"Apa yang dimasukkan?" tanya Habib Luthfi retoris di hadapan jamaah yang memadati Jalan Ruko Shooping Street Masjid Cikal Harapan II Citra Indah City Cileungsi, Bogor, Jawa Barat, dalam rangka Maulid Nabi Muhammad, Senin (10/12) dini hari.

Habib Luthfi lantas mengajak kepada hadirin untuk merenung apakah cara kita bertauhid sudah mendapat pantulan dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam atau tidak. Yakni tauhid yang menghujam ke sanubari, diwarnai dengan mahabbah (cinta), lalu berdampak pada perilaku positif.

"Sehingga kita melihat semuanya baik, ber-husnudh dhan, tidak selalu berprasangka buruk, tidak merasa benar sendiri. Apa-apa maunya benar sendiri, orang lain salah," katanya dalam kegiatan yang digelar Pengurus Ranting Istimewa Nahdlatul Ulama Citra Indah itu.

Menurut Habib Luthfi, tauhid yang tidak sekadar terpaku pada atribut akan berakibat pada tindakan-tindakan yang benar. Panca indra seakan terbentengi dari perilaku yang buruk. "Matanya punya filter berupa tauhid. Bukan tauhid label. Tapi tauhid yang terukir dalam qalbi/sanubari. Tauhid dalam hati."

Demikian juga ketika tauhid itu berdampak pada mulut. "Tutur kata kita ini kira-kira memecah-belah umat atau bangsa; atau mulut kita mulut penyejuk, perekat umat, perekat bangsa?" ujar Habib Luthfi.

Habib Luthfi juga mengajak kepada seluruh umat Islam agar bangga menjadi bangsa Indonesia dan bersama-sama menjaga negeri ini dari perpecahan. Menurutnya, saudara umat Islam tidak hanya umat Islam tapi juga umat dari agama lain yang sebangsa dan setanah air. 

Peringatan Maulid Nabi tersebut dimulai dengan pembacaan shalawat pada Ahad malam dengan mengusung tema "Meneguhkan Kecintaan kepada Baginda Nabi Muhammad dan Kesetiaan terhadap NKRI". Turut hadir dalam acara ini TGH Muhammad Zainul Majdi (TGB) dan Sayyid Seif Alwi Ba'lawi. (Mahbib)