Nasional

Negara-negara yang Memindahkan Ibu Kotanya Selain Indonesia

Rab, 19 Januari 2022 | 14:30 WIB

Negara-negara yang Memindahkan Ibu Kotanya Selain Indonesia

Desain Ibu Kota Nusantara. (Foto: Instagram/Nyoman_Nuarta)

Jakarta, NU Online

Proses pemindahan ibu kota negara (IKN) ke Pulau Kalimantan semakin menemui titik terang sejak pertama kali disampaikan oleh Presiden Joko Widodo pada 8 Agustus 2019 lalu. Kemudian secara resmi Jokowi mengumumkan pemindahan ibu kota negara ke Kalimantan Timur pada 26 Agustus 2019. Titik terang terlihat mulai dari penentuan lokasi, pemberian nama, hingga pengesahan Undang-Undang Ibu Kota Negara (IKN).


Seperti diketahui, pemerintah resmi nama ibu kota baru Indonesia, yakni Nusantara. Nama tersebut disebut merupakan pilihan Presiden Jokowi.


"Ini saya baru mendapatkan konfirmasi langsung dan perintah langsung dari Bapak Presiden itu pada hari Jumat (14/1/2022). Jadi ini sekarang hari Senin, pada hari Jumat lalu, dan beliau mengatakan ibu kota negara ini namanya Nusantara," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa, Senin (17/1/2022).


Rancangan Undang-Undang tentang Ibu Kota Negara (RUU IKN) juga sudah disetujui menjadi Undang-Undang IKN dalam rapat paripurna DPR RI, Selasa (18/1/2022). Dengan begitu, pemindahan ibu kota negara dari Jakarta ke Kalimantan Timur (Kaltim) dengan nama Nusantara bisa dilaksanakan.


Indonesia bukan satu-satunya negara yang memindahkan ibu kota negara. Sejumlah negara di dunia juga pernah melakukannya, termasuk negara tetangga Malaysia dan Myanmar.


Berikut negara-negara yang memindahkan ibu kota negaranya:


1. Nigeria

Nigeria memindahkan ibu kota negara dari Lagos ke Abuja pada 1991. Abuja dibangun dan dikembangkan pada tahun 80-an. Letaknya yang lebih sentral dan akses yang mudah merupakan alasan utama pemindahan ibu kota tersebut. Sejak pengembangannya, Abuja menjadi salah satu kota di dunia yang mengalami pertumbuhan paling pesat.


2. Kazakhstan

Kazakhstan memindahkan ibu kota negara dari Almaty ke Astana pada 1997. Alasannya, Almaty merupakan pusat bisnis dan kota dengan populasi terbesar di negara itu. Hingga pada tahun 2019, Astana berubah nama menjadi Nursultan.


Nursultan diambil dari nama mantan presiden pertama negara tersebut, Nursultan Nazarbayev. Ibu kota ini dirancang oleh seorang arsitek asal Jepang, Kisho Kurokawa yang terkenal dengan desainnya yang futuristik.


3. Brasil

Negara Brasil memindahkan ibu kota negara dari Rio de Janeiro ke Brasilia pada 21 April 1960. Brasilia memang sengaja dibangun dan dikembangkan untuk menggantikan Rio de Janeiro yang padat dan sangat macet. Selain itu, bangunan-bangunan di sana terletak berjauhan sehingga menghambat kerja pemerintahan. Kota ini masuk ke dalam daftar situs warisan dunia UNESCO pada tahun 1987. Brasilia didesain oleh arsitek bernama Oscar Niemeyer.


4. Pakistan

Pakistan memindahkan ibu kota negara dari Karachi ke Islamabad. Setelah negara ini merdeka pada 1947, mereka merasa bahwa ada kebutuhan untuk memilih ibu kota baru yang menonjolkan keberagaman bangsa tersebut. Akhirnya Islamabad dibangun pada tahun 60-an untuk menggantikan Karachi. Islamabad juga merupakan kota yang bersih, luas dan memiliki banyak lahan hijau dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Pakistan.


5. Australia

Australia pernah memindahkan ibu kota dari Melbourne ke Canberra. Pemindahan ini terjadi pada tahun 1927 setelah Canberra memenuhi kriteria sebagai Ibu Kota yang salah satu syaratnya adalah harus memiliki taman kota. Canberra juga dipilih karena memiliki lokasi yang berada di tengah-tengah antara Melbourne dan Sydney.


Sebetulnya, Canberra tidak terpilih sebagai hasil kompromi antara Sydney dan Melbourne. Namun, Sydney dan Melbourne ternyata tidak pernah dipertimbangkan sebagai ibu kota Australia. Seperti ibu kota baru lainnya, Canberra juga merupakan kota yang sengaja dibangun. Pembangunan Canberra dimulai pada tahun 1913.


6. Turki

Sebelum berdiri, Ibu Kota Negara Turki adalah Istanbul yang merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis. Pada 1922, di tahun yang sama negara itu berdiri, ibu kota negara dipindahkan ke Ankara sebagai pusat pemerintahan. Istanbul menjadi pusat perekonomian.


7. Amerika Serikat

Amerika Serikat (USA) memindahkan ibu kota negara dari New York ke Washington DC. Pemindahan tersebut untuk memisahkan pusat pemerintahan dari pusat bisnis. Washington DC pusat pemerintahan, sedangkan New York menjadi pusat bisnis.


8. Malaysia

Malaysia memindahkan pusat pemerintahannya dari Kuala Lumpur ke Putrajaya pada tahun 1999. Putrajaya didirikan pada 19 Oktober 1995. Nama Putrajaya diambil dari nama Perdana Menteri Malaysia yang pertama Tengku Abdul Rahman Putra.


Alasan pemindahan ibu kota adalah meningkatkan efektivitas kerja lantaran Kuala Lumpur sudah sangat macet oleh kendaraan. Namun, Kuala Lumpur saat ini masih menjadi tempat untuk Sultan, Parlemen Malaysia, serta pusat perdagangan, dan keuangan negara.


9. Myanmar

Myanmar memindahkan ibu kota dari Yangon ke Naypyidaw pada tahun 2005. Ibu kota baru tersebut dibangun 320 kilometer dari Yangon. Meski memiliki luas empat kali lebih besar daripada London, kota ini tidak memiliki jumlah penduduk yang tinggi.


10. Mesir

Terbaru, negara dengan ikon Piramida dan Sphinx, Mesir menargetkan ibu kota untuk beroperasi pada pertengahan tahun 2020 lalu. Namun, kabarnya proyek pembangunan ibu kota baru yang bernilai 58 miliar dolar mengalami kesulitan untuk mengumpulkan seluruh dana tersebut. Kabarnya luas kota baru mencapai 700 km² dan terletak 45 km dari Kairo.


11. Indonesia

Dalam perjalanan sejarahnya, Indonesia telah mengalami beberapa pemindahan ibu kota. Jakarta menjadi Ibu Kota Negara pertama Indonesia yang ditetapkan pada 17 Agustus 1945. Ibu Kota Negara kemudian dipindah ke Yogyakarta pada 4 Januari 1946 ketika Jakarta diduduki oleh Netherlands Indies Civil Administration (NICA).


Setelah dua tahun menjadi Ibu Kota Negara, Yogyakarta diserang oleh pasukan militer Belanda dalam Agresi Militer Belanda II, Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta ditangkap dan diasingkan di Pulau Bangka.


Sjafruddin Prawiranegara diamanati untuk membentuk pemerintahan darurat di Bukittinggi yang dikenal dengan Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI). Saat itu, 19 Desember 1948, Ibu Kota Negara RI pindah ke Bukittinggi.


Pada 6 Juli 1949, Ibu Kota Negara kembali ke Yogyakarta setelah Soekarno dan Hatta kembali dari pengasingan. Pada 13 Juli 1949, Sjafruddin Prawiranegara mengembalikan amanat pemerintahan negara dan membubarkan PDRI secara resmi. Yogyakarta kemudian menjadi Ibu Kota Negara RI lagi, yang merupakan negara bagian dari Republik Indonesia Serikat (RIS) yang dibentuk pada 27 Desember 1949.


Setelah RIS dibubarkan pada 17 Agustus 1950, Ibu Kota Negara RI kembali lagi ke Jakarta secara de facto. Kemudian pada 28 Agustus 1961 Jakarta secara de jure menjadi Ibu Kota Negara Indonesia berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 1961, yang diperkuat melalui Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1964.


Lalu pada 26 Agustus 2019, Presiden Jokowi mengumumkan pemindahan ibu kota Indonesia ke Kalimantan Timur. Ibu kota baru bernama Nusantara itu terletak di antara Kabupaten Kutai Kartanegara dan Kabupaten Penajam Paser Utara. Ibu Kota Nusantara ditargetkan mulai dapat digunakan pada tahun 2024.


Di zaman Nabi Muhammad hingga abad pertengahan, pemindahan ibu kota atau pusat pemerintahan merupakan pemandangan yang lazim seiring peristiwa transisi kekuasaan.


Pada 622 Masehi atau tahun pertama hijriah, Nabi Muhammad saw membuat perjanjian dengan berbagai kalangan yang terdiri dari beragam suku, ras, dan agama di Yatsrib, yang dikenal dengan sebutan Piagam Madinah (Mitsaq al-Madinah).


Peristiwa tersebut merupakan tonggak pertama pendirian negara Madinah dengan Kota Madinah sebagai pusat pemerintahan. Madinah masih menjadi ibu kota negara di era pemerintahan Khulafaur Rasyidin (Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali) hingga 661 M. Khalifah Ali bin Abi Thalib sempat memindahkan ibu kota dari Madinah ke Kufah.


Ketika kekhalifahan Islam beralih ke Dinasti Umayyah, pusat pemerintahan berpindah ke Kota Damaskus, Syam (Syria/Suriah) hingga tahun 750 M. Kemudian, ketika Dinasti Abbasiyah berkuasa, pusat pemerintahan Islam berpindah ke kota Baghdad hingga tahun 1258 M.


Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Syakir NF