Nasional

NU Lampung Nyatakan Siap Jadi Tuan Rumah Muktamar Ke-34 NU

Kam, 26 September 2019 | 03:00 WIB

NU Lampung Nyatakan Siap Jadi Tuan Rumah Muktamar Ke-34 NU

Ketua PW RMINU Lampung, M Hisyamudin (Foto: NU Online/Akhmad Syarief Kurniawan)

Bandar Lampung, NU Online
Meski keputusan Rapat Pleno PBNU di Purwakarta, Jawa Barat baru memutuskan 3 wilayah menjadi calon tempat Muktamar ke-34 NU dan salah satunya yakni NU Provinsi Lampung, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung sudah menyatakan siap menjadi tuan rumah Muktamar ke-34 NU pada tahun 2020 mendatang. 
 
"Termasuk dukungan Rabithah Maahid Islamiyah (RMI) NU sendiri dan sudah sering melakukan konsolidasi antar Pondok Pesantren di wilayah Lampung untuk mempersiapkan hajatan lima tahunan tersebut," ujar Ketua PW RMINU Lampung M Hisyamudin.
 
Demikian disampaikan Ketua Pengurus Wilayah (PW) RMI NU Propinsi Lampung, Kiai M Hisyamudin di sela–sela persiapan Madrasah Kader Nahdlatul Ulama (MKNU) angkatan IV di Bandar Lampung, Rabu (25/9) petang.
 
"Propinsi Lampung yang sering disebut sebagai salah satu 'Jawa Timurnya NU di luar Pulau Jawa memang menjadi lokasi yang tepat dan strategis untuk Muktamar ke-34 NU," ugkapnya. 
 
"Terlebih salah satu lokasinya adalah Pesantren Darussa'adah yang diusulkan oleh PWNU Lampung menjadi pusat dihelatnya acara akbar warga NU ini mendapat dukungan dari sebagian besar Pesantren di wilayah Provinsi Lampung," tambahnya.
 
Dikatakan, beberapa hal menjadi pendukung kenapa Pesantren Darussa'adah ditunjuk menjadi central acara tersebut dan sudah di survey oleh Tim 5 sebagai salah satu lokasi Muktamar ke-34 NU yang diajukan dari PWNU Lampung. 

"Pertama, sesuai keinginan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj yang mana kegiatan-kegiatan NU sudah seyogyanya Back to Pesantren," ujarnya. 
 
Kedua lanjutnya, lokasi Pesantren Darussa'adah yang strategis tepat di tengah wilayah Propinsi Lampung dan tidak jauh dari pintu tol hanya sekitar 2 km yang memudahkan akses peserta Muktamar NU.
 
Sekretaris PCNU Way Kanan, Bambang Susilo, di tempat yang berbeda menambahkan, Muktamar ke-34 NU menjadi momentum besar bagi nahdliyyin. Masa khidmat PBNU periode selanjutnya yakni 2020–2025 menjelang 100 abad NU merupakan manifestasi NU sebagai organisasi yang menyerukan pada Islam yang universal, rahmatan lil alamin, dan moderat.
 
"Banyak kiprah NU di Republik ini dalam membangun peradaban masyarakat dengan pendekatan kultur dan tradisi yang tidak bertentangan dengam syariat Islam," jelasnya. 
 
Dikatakan, NKRI harga mati bukan hanya slogan tanpa makna. Tetapi oleh NU telah dibuktikan sebagai sebuah ghirah dan harakah demi terciptanya tatanan masyarakat yang madani seperti yang dicontohkan Rasulullah Muhammad SAW.
 
"Terpilihnya Propinsi Lampung sebagai calon kandidat tempat Muktamar ke-34 NU adalah pilihan yang tepat. Infrastruktur yang ada dapat menjadi fasilitas penunjang pelaksanaan acara tersebut," tambah alumni PKPNU Kota Metro ini.
 
Disampaikan, dengan dukungan pemerintah Provinsi Lampung dan pihak terkait lainnya Muktamar NU dapat berjalan dengan baik. Sehingga hasil muktamar dapat menjawab semua tantangan dan persoalan yang dihadapai ummat, bangsa dan dunia. 
 
"Harapannya dengan menyongsong Muktamar ke-34 NU ini menjadi sebuah titik awal NU untuk menyongsong 1 abad di tahun 2026. NU bukan saja ssbagai ideologi, tetapi sebagai manhaj, ghirah, dan harakah", tutupnya. 
 
Kontributor: Akhmad Syarief Kurniawan
Editor: Abdul Muiz