Nasional HARLAH KE-19 NU ONLINE

NU Online, Jurnalisme Jalan Lurus Indonesia

Sen, 11 Juli 2022 | 13:30 WIB

NU Online, Jurnalisme Jalan Lurus Indonesia

Harlah ke-19 NU Online. (Foto: NU Online)

Jakarta, NU Online

Salah seorang Wakil Ketua Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor (PP GP Ansor), Luqman Hakim mengungkapkan penilaiannya terhadap NU Online yang pada 11 Juli 2022 tepat berusia 19 tahun. Luqman menilai, NU Online merupakan jurnalisme jalan lurus Indonesia.


“Takdir NU Online adalah jurnalisme jalan lurus Indonesia,” ungkap Luqman, Senin (11/7/2022) lewat twitternya.


Penilaian Luqman didasarkan pada visi besar NU Online. Menurutnya, media yang lahir pada 11 Juli 2003 silam ini tidak hanya memberikan pemahaman terhadap wawasan keislaman, tetapi juga wawasan untuk tetap merajut keindonesiaan.


“NU Online konsisten menyebarkan informasi, pemikiran, dan ajaran Islam rahmatan lil ‘alamin. Islam damai penuh hormat dan cinta. Islam yang menjadi penyempurna rahmat Allah bagi Indonesia: anugerah alam untuk kebahagiaan semua makhluk-Nya,” ujar Luqman.


Sementara itu, Redaktur Eksekutif NU Online Mahbib Khoiron menjelaskan bahwa sejak 2015 pasca-muktamar ke-33 NU di Jombang, Jawa Timur, NU Online berupaya melakukan transformasi dari sekadar media humas PBNU menuju media arus utama.


“Kedaulatan informasi tidak cukup untuk warga NU semata, melainkan umat Islam Indonesia secara umum. Lalu lintas konten internet masa kini adalah isi kepala masyarakat Indonesia di masa depan. Dengan demikian, NU Online mau tidak mau mesti bertransformasi dari karakter media ormas menjadi media keislaman; dari sekadar menjalankan fungsi kehumasan menjadi pusat informasi belajar tentang Islam,” ujar Mahbib, Senin (7/11/2022).


Profil NU Online

Dikutip dari Ensiklopedia NU, Media resmi Nahdlatul Ulama yang beralamat di www.nu.or.id. Didirikan pada 11 Juli 2003. SebeIumnya, media penyebaran informasi NU dilakukan melalui media cetak, seperti Soeara Nahdlatoel Oelama (1927), Berita Nahdlatoel Oelama (1930), Suluh Nahdlatoel Oelama (1940), Duta Masjarakat (1950), Risalah Islamiyah (1960), Warta NU (1980), dan Tabloid Masa (2000).


NU Online didirikan dengan tujuan mentransformasikan potensi yang dimiliki NU sebagai organisasi yang mempunyai struktur dari pusat ke daerah menjadi kekuatan jaringan informasi atau berita berbasis komunitas. Selain itu, NU Online diharapkan menjadi pemandu konsolidasi organisasi.


Fungsi NU Online adalah sebagai pusat data base, potensi dan khasanah ilmiah, keputusan-keputusan, dan hasil kajian para ulama NU yang bisa diakses siapa pun dari seluruh penjuru dunia. Melalui NU Online berbagai khazanah NU dan pesantren disebarluaskan dan diperkenalkan kepada khalayak Iuas. Dengan demikian, NU Online menjadi sarana strategis untuk mengenalkan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah.


NU Online juga menjadi sarana koordinasi antarlembaga di lingkungan NU. Secara teknis berbagai isu sosial, politik, dan juga masalah keagamaan didiskusikan antarlembaga di ruang redaksi NU Online dan beberapa isu krusial akan segera disebarluaskan melalui jaringan NU Online.


NU Online terdiri dari sejumlah rubrik, yakni Warta, Fragmen, Seni Budaya, Halaqah, Kolom, Pesantren, Tokoh, Pustaka, Humor, Hikmah, Syariah, Ubudiyah, Tausiyah, Khutbah, serta tema-tema keislaman lain secara spesifik. Masing-masing rubrik berisi sejumlah informasi sesuai dengan judul rubrik. Misalnya, rubrik Khotbah. Rubrik ini menyediakan bahan khutbah Jumat, pidato peringatan hari besar, dan materi pidato untuk para da’i tentang persoalan masyarakat.


Rubrik Kolom merupakan ruang bagi warga untuk menyampaikan gagasan, rubrik Tokoh menampilkan para tokoh NU di berbagai daerah dari generasi ke generasi, rubrik Buku menyajikan informasi mengenai buku-buku penting yang perlu dibaca oleh warga NU, rubrik Ubudiyah dan Syariah memberikan tuntunan dalam menjalankan ibadah menurut tradisi dan ajaran Ahlussunnah wal Jamaah ala NU, dan seterusnya.


NU Online memiliki kontributor yang tersebar di berbagai daerah dan cabang istimewa NU di luar negeri. Para kontributor inilah yang melaporkan berita-berita menyangkut NU, baik dari tingkat pusat maupun daerah untuk kemudian disebarluaskan melalui NU Online.


Dari segi pengunjung, peminat NU Online umumnya adalah masyarakat perkotaan. Tidak hanya dari kota metropolitan seperti Jakarta dan Surabaya, tetapi juga oleh para muslim sejak dari Melbourne Australia, Jepang, Timur Tengah, Afrika hingga Inggris dan Amerika Serikat. Saat pendirian, Abdul Mun'im DZ ditunjuk sebagai direktur sekaligus pemimpin redaksi/penanggung jawab.


Pewarta: Fathoni Ahmad
Editor: Aiz Luthfi