Nasional

Oleh Nabi Hajar Aswad Jadi Saksi Semangat Nasionalisme dan Persatuan

Kam, 24 Agustus 2017 | 07:01 WIB

Subang, NU Online
Sejak muda Nabi Muhammad SAW sudah memiliki semangat nasionalisme dan persatuan, sebagaimana sudah masyhur dalam catatan sejarah yang mengisahkan tentang keberhasilan Nabi Muhammad dalam menyatukan berbagai kabilah yang merasa hanya kabilahnya yang paling benar, di luar kabilahnya adalah salah.  

Demikian disampaikan Yosep Yusdiana, Koordinator Majelis Dzikir Hubbul Wathon Jawa Barat dalam kegiatan Pengajian Syahriahan Gabungan MWCNU Binong dan Tambak Dahan di Masjid Jami Al-Mukhlishin, Desa Citrajaya, Binong, Subang, Jawa Barat, Rabu (23/8)

"Ketika terjadi perdebatan antar kabilah mengenai siapa yang berhak meletakan hajar aswad di Ka'bah, Nabi Muhammad memberikan solusi yaitu dengan menaruh hajar aswad di atas sajadah lalu diangkat oleh perwakilan dari setiap kabilah," ujarnya di hadapan ribuan Nahdliyin.

Ditambahkannya, dalam perjalanan sejarah di Indonesia pun hampir mirip demikian, para ulama telah megurungkan keinginannya untuk menjadikan Indonesia sebagai negara teokrasi karena melihat keragaman yang ada di Indonesia dan sepakat menjadikan Pancasila sebagai dasar negara demi persatuan di Indonesia.

"Jika memaksakan menjadikan negara teokrasi Indonesia akan terpecah menjadi beberap negara," tandasnya.

Sementara itu, dalam kegiatan yang dihadiri jajaran pejabat Forum Kecamatan Binong dan Tambak Dahan tersebut, Suhaendi selaku Camat Binong memberikan apresiasi kepada masyarakat Binong dan Tambak Dahan yang mayoritas berprofesi sebagai petani, karena walaupun sawah mereka mengalami puso alias tidak panen namun memiliki semangat dan antusias yang tinggi dalam pengajian.

"Puso kali ini harus dijadikan sebagai bahan pelajaran supaya ke depan kita bisa mempunyai pola yang baik dalam menanam padi dan juga bisa mengantisipasi serangan hama," pungkasnya. (Aiz Luthfi/Fathoni)