Nasional

Pada Pekan Tilawah Nasional, Wapres Ingatkan Urgensi Pemahaman Al-Qur'an

Rab, 13 April 2022 | 21:00 WIB

Pada Pekan Tilawah Nasional, Wapres Ingatkan Urgensi Pemahaman Al-Qur'an

(Foto: BPMI Setwapres)

Jakarta, NU Online

Al-Qur’an adalah petunjuk bagi seluruh umat dan buku panduan bagi tatanan kehidupan manusia. Diperlukan pemahaman yang baik dan benar serta konsisten dalam mengamalkan ajarannya. Sebab di dalam Al-Qur’an terdapat nilai-nilai teladan yakni tentang ajaran menjaga persatuan, sehingga dapat diaplikasikan dan membawa kebaikan untuk sesama. 


Hal itu diungkapkan Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) KH Ma’ruf Amin dalam Pembukaan Pekan Tilawatil Qur’an Ke-52 Tingkat Nasional yang digelar Lembaga Penyiaran Publik (LPP) Radio Republik Indonesia (RRI) di Takengon, Kabupaten Aceh Utara, pada Rabu (13/4/2022).


Kiai Ma’ruf menjelaskan bahwa Al-Qur’an tak hanya mengajarkan tentang ibadah, tetapi juga memiliki ajaran mengenai tata pergaulan antarmanusia melalui sikap-sikap terpuji. Ia menyebut, apabila umat Islam sudah paham Al-Qur’an, maka akan menghilangkan praktik-praktik adu domba. 


“Jika sudah memahami Al-Qur’an dengan benar dan mengamalkannya secara konsisten, maka tidak akan ada lagi praktik-praktik adu domba, memproduksi, dan menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, maupun praktik-praktik yang tidak baik lainnya karena hal itu dilarang Al-Qur’an,” ungkap Wapres. 


Ia mengingatkan kepada generasi pecinta Al-Qur’an agar menghadirkan teladan yang baik di tengah kehidupan masyarakat, serta mampu memberikan kontribusi terbaiknya bagi bangsa Indonesia. 


“Generasi para pencinta Al-Qur’an harus menghadirkan teladan yang baik bagi masyarakat, sesuai dengan pesan-pesan luhur Al-Qur’an, termasuk menjaga persaudaraan dan persatuan yang akan membawa kemaslahatan bagi kehidupan bangsa yaitu prinsip yasyuddu ba’dhuhu ba’dhan, saling menguatkan,” ungkap Wapres. 


Kiai Ma’ruf menyebut bahwa Al-Qur’an merupakan buku panduan bagi umat manusia. Sebagai buku panduan, Al-Qur’an juga memberikan tuntunan bagi pengembangan ilmu pengetahuan. Hal ini terbukti dengan turunnya ayat Al-Qur’an yang pertama, yakni iqra’ bismi rabbik


Iqra bismi rabbik mengandung arti bukan sekadar membaca atau melafalkan, tetapi juga melakukan riset dan penelitian. Karena kalau hanya membaca semata, kalimat yang digunakan bukan iqra tetapi uthlu, tilawah. Karena itu, perlombaan membaca Al-Qur’an tidak menggunakan musabaqah qira'atil qur’an, tapi menggunakan musabaqah tilawatil qur’an,” jelasnya.


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Alhafiz Kurniawan