Para Kiai Angkat Masalah Kepemilikan dan Redistribusi Lahan di Munas NU 2017
- Rabu, 27 September 2017 | 12:03 WIB
Jakarta, NU Online
Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) tengah merancang draf pembahasan terkait reforma agraria atau redistribusi lahan untuk forum Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 di Nusa Tenggara Barat pada November mendatang. PBNU akan membahas masalah ini seiring dengan penyusutan lahan pertanian.
“Kita mengangkat kembali gagasan land reform,” kata Koordinator Komisi Bahtsul Masail Munas dan Konbes NU 2017 KH Mujib Qoliyubi kepada NU Online di Jakarta, Senin (25/9).
Sekretaris LBM PBNU KH Sarmidi Husna mengatakan, para kiai prihatin atas monopoli lahan. Artinya, pemerintah harus meninjau kembali soal batasan kepemilikan lahan.
“Kita sangat prihatin kalau para petani kita hanya sebagai buruh tani karena mereka tidak memiliki lahan yang cukup. Jangan sampai ada monopoli kepemilikan,” kata Kiai Sarmidi Husna.
Menurutnya, petani harus memiliki lahan sedikitnya 2,5 hektar. Lahan di bawah itu bisa dipakai untuk apa? Tidak heran kalau para petani kita hanya menjadi buruh tani atau berhijrah ke profesi lain.
“Redistribusi lahan ini akan kita kaji secara komprehensif di Munas NU 2017 nanti. Ini masalah serius berkaitan dengan ketahanan pangan nasional,” kata Kiai Sarmidi. (Alhafiz K)
Lembaga Bahtsul Masail Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LBM PBNU) tengah merancang draf pembahasan terkait reforma agraria atau redistribusi lahan untuk forum Munas Alim Ulama dan Konbes NU 2017 di Nusa Tenggara Barat pada November mendatang. PBNU akan membahas masalah ini seiring dengan penyusutan lahan pertanian.
“Kita mengangkat kembali gagasan land reform,” kata Koordinator Komisi Bahtsul Masail Munas dan Konbes NU 2017 KH Mujib Qoliyubi kepada NU Online di Jakarta, Senin (25/9).
Sekretaris LBM PBNU KH Sarmidi Husna mengatakan, para kiai prihatin atas monopoli lahan. Artinya, pemerintah harus meninjau kembali soal batasan kepemilikan lahan.
“Kita sangat prihatin kalau para petani kita hanya sebagai buruh tani karena mereka tidak memiliki lahan yang cukup. Jangan sampai ada monopoli kepemilikan,” kata Kiai Sarmidi Husna.
Menurutnya, petani harus memiliki lahan sedikitnya 2,5 hektar. Lahan di bawah itu bisa dipakai untuk apa? Tidak heran kalau para petani kita hanya menjadi buruh tani atau berhijrah ke profesi lain.
“Redistribusi lahan ini akan kita kaji secara komprehensif di Munas NU 2017 nanti. Ini masalah serius berkaitan dengan ketahanan pangan nasional,” kata Kiai Sarmidi. (Alhafiz K)
Download segera! NU Online Super App, aplikasi keislaman terlengkap. Aplikasi yang memberikan layanan informasi serta pendukung aktivitas ibadah sehari-hari masyarakat Muslim di Indonesia.
Tags:
Nasional Lainnya
Terpopuler Nasional
-
1
-
2
-
3
-
4
-
5
-
6
-
7
-
8
-
9
Rekomendasi
-
Peran Sayyidah Khadijah saat Nabi Muhammad Diboikot
- Sirah Nabawiyah
-
-
-
-
-
-
-
-
topik
Opini
-
- Ahmad Rifaldi | Sabtu, 3 Jun 2023
Kritik Sayyid Usman soal Nasab dan Pandangannya tentang Ahlul Bait
-
- Muhammad Syakir NF | Jumat, 2 Jun 2023
Kesetaraan di Pesantren dalam Film Hati Suhita
-
- Arief Rosyid Hasan | Kamis, 1 Jun 2023
Ekologi Spiritual: Merawat Jagat, Mereformasi Bumi
Berita Lainnya
-
Tahun 2022, 45 Ribu Warga Terima Manfaat TJSL Pertamina
- Nasional | Kamis, 8 Jun 2023
-
Penyediaan Lapangan Kerja Jadi Tantangan Besar Indonesia
- Ketenagakerjaan | Rabu, 7 Jun 2023
-
Alasan PCINU Kaohsiung Taiwan Undang Gus Kautsar di Harlah Ke-5
- Internasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Melihat UMKM Binaan Pertamina di Sukabumi: Dari Bengkel Rumahan ke Jual Beli Kendaraan
- Nasional | Rabu, 7 Jun 2023
-
Kunjungi Siskohat, Irjen Kemenag Pertegas Pelayanan Haji Dilakukan Seoptimal Mungkin
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Lantik Auditor, Irjen Harap Jadi Pemecah Masalah
- Nasional | Senin, 5 Jun 2023
-
Pertamina Dukung Penyelenggaraan 'Lagi-Lagi Tenis' Bersama Rans Entertainment
- Nasional | Ahad, 4 Jun 2023
-
Pemangku Kepentingan Bidang Ketenagkerjaan Deklarasikan Komitmen Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual
- Ketenagakerjaan | Kamis, 1 Jun 2023
-
Ajang Inovasi 2023, Pertamina Catat Penciptaan Nilai Hingga Rp12 Triliun
- Nasional | Kamis, 1 Jun 2023